Berita

foto :net

Nusantara

Status Gunung Egon Jadi Siaga

RABU, 13 JANUARI 2016 | 08:49 WIB | LAPORAN:

Aktivitas vulkanik Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terus meningkat, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung setinggi 1.703 meter tersebut menjadi Siaga (level III) dari sebelumnya status Waspada (level II). Kenaikan Siaga berlaku mulai hari ini (Rabu, 13/1) pukul 06.00 WITA.

"Peningkatan aktivitas kegempaan sangat signifikan sejak Selasa (12/1) pukul 09.36 Wita hingga pagi ini yang terasa di Desa Egon Gahar di lereng tenggara Gunung Egon," papar Kepala Pusat, Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana *BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan elektroniknya yang diterima redaksi, sesaat lalu.

Sutopo menerangkan, gempa vulkanik dalam dapat memicu peningkatan aktivitas vulkaniknya. Mekanisme gempa vulkanik dalam adalah peretakan batuan di dalam tubuh gunungapi yang merupakan implikasi dari presurisasi fluida magmatik dari kedalaman menuju ke permukaan. Tipe letusan Gunung Egon adalah freatik, yaitu adanya interaksi antara uap magma dengan air di bawah permukaan yang dapat mendorong batuan penutup di dekat permukaan kawah.


"Kepala PVMBG telah melaporkan peningkatan status Siaga kepada Kepala BNPB dan BPBD untuk melakukan langkah-langkah antisipasi," lanjut Sutopo.

Rekomendasi PVMBG adalah memperluas radius yang harus dikosongkan, yang semula radius 1,5 km menjadi 3 km, sehingga masyarakat yang tinggal di Desa Egon Gahar harus dievakuasi karena berpotensi terkena awan panas, abu vulkanik pekat, dan lontaran batu pijar jika terjadi erupsi.

BNPB sejauh ini, kata Sutopo, masih berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan kenaikan status Siaga Gunung Egon.

Menurut Sutopo, dengan naiknya status Siaga Gunung Egon, maka saat ini dari 127 gunungapi aktif di Indonesia ada 1 status Awas (G. Sinabung), 5 status Siaga (G. Egon, Soputan, Lokon, Karangetang, Bromo), dan 14 status Waspada.

Gunung Egon beberapa kali meletus yaitu pada periode 1888-1891, 1907, 1925, kemudian selama 79 tahun tidak dilaporkan adanya peningkatan aktivitas. Pada 28-1-2004 kembali meletus hingga Agustus-September 2004. Pada 15 April 2008 kembali meletus dengan indeks eksplosivitas (VEI) 2 dan ketinggian kolom letusan 5.700 m.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya