Berita

foto: net

Bahaya, Jika Presiden Dikawal Petugas Sambil Nyabu

SELASA, 12 JANUARI 2016 | 00:32 WIB | LAPORAN:

Sikap tegas Presiden Jokowi terhadap kejahatan narkoba belum ampuh melenyapkan peredaran barang haram ini. buktinya, ada oknum Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) membawa narkoba jenis ekstasi dan sabu.

Oknum Paspampres yang membawa narkoba itu bernama Frestian Ardha Pranata yang berpangkat Prajurit Satu. Dia saat ini menjabat sebagai Tamtama Pengawal Bermotor di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan, Paspampres.

Frestian ditangkap petugas di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara pukul 04.48 Wib, Senin (1/11). Saat itu dia akan terbang dari Sumut ke Jakarta dengan menumpang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 181. Dia kedapatan membawa 0,35 gram sabu dan setengah butir pil ekstasi yang disembunyikan di balik topi yang dikenakannya.

"Yang bersangkutan lewat security check point, kemudian dilakukan pemeriksaan dan ditemukan narkoba," jelas Plt Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto kepada wartawan, kemarin. Pihak bandara lalu membawa Frestian ke Polisi Militer (POM) Medan.

Guru besar Universitas Parahyangan Bandung Prof Asep Warlan Yusuf geleng-geleng mendengar ada kejadian ini.

"Ini mengerikan betul. Paspampres itu ring satu dalam pengamanan Presiden, tapi ada oknum yang keja juga narkoba. Ini berbahaya sekali," ucapnya, Selasa malam.

Kata Asep, tugas mengamankan Presiden sangatlah berat. Karena itu, semua anggota Paspampres harus dalam keadaan selalu siap, fit dan bebas dari pengaruh obat-obatan.

"Kalau ada yang memakai narkoba, bisa membuat mereka tidak konsentrasi. Dia juga bisa melakukan hal di luar akal sehat. Ini yang sangat bahaya," jelasnya.

Untuk itu, Asep mendorong TNI dan Polri untuk menggelar tes urin bagi semua anggotanya. Dengan begitu akan ketahuan ada tidaknya oknum yang menggunakan obat terlarang itu. Jika ada, mereka harus ditindak tegas dan langsung dipecat.

"Tidak ada salahkah Panglima TNI dan Kapolri mewajibkan semua anggotanya tes urin. Sebab, di bawah ternyata masih ada kejadian seperti ini. Untuk oknum harus ditindak. Saya setuju dengan Pak Buwas (Komjen Budi Waseso, Kepala BNN) agar pengguna juga dihukum berat," tandasnya. [rus]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya