Melanie Trump, Sudah Bergaya Seperti First Lady

Bosan mengkritik Donald Trump? Kini giliran sang istri tampil, Melanie Trump. Ber­beda dengan suaminya yang selalu kontroversial, Melanie mencuri perhatian dalam pe­motretan majalah Harper's Bazaar. Bekas model bikini ini terlihat glamour meski berfoto di kediamannya sendiri.

Dalam sebuah foto, Melanie tampak elegan mengenakan halter dress two tone. Berfoto dengan latar belakang bendera Amerika, ia seolah menunjuk­kan kesiapan untuk menjadi First Lady.

Sementara dalam gambar lain, wanita kelahiran Slo­venia ini terlihat memakai­dress bercorak sambil berpose dekat sebuah patung gajah. Pe­motretan tersebut mengambil lokasi di penthouse keluarga Trump di Trump Tower, AS.

Dalam majalah tersebut, Melanie juga memberikan pendapatnya mengenai keikut­sertaan Donald dalam pemi­lihan presiden mendatang. Ternyata wanita berambut pirang tersebut, tidak selalu setuju dengan pernyataan yang dilontarkan suaminya. Lebih dari itu, ia tidak ingin membi­carkan potensinya untuk ting­gal dalam White House.

"Karena suamiku dan ke­hidupan kami dan juga dia berada di nomor satu dalam polling, orang-orang menja­di penasaran tentang diriku. Aku memilih untuk tidak berpolitik di depan umum karena itu pekerjaan sua­miku," tutur Melanie.

Desainer jam dan perhiasan ini pun memilih tidak ikut kampanye dengan suami, meski ser­ing bertindak politis dalam kehidupan kes­eharian. Mel­anie merasa memi­liki pe­mikirannya sendiri yang juga didukung oleh sang suami. Menurutnya, saat ini Donald menangani kampanyenya den­gan baik.

"Dia menghadapi semuanya dengan sangat baik. Dia tidak benar secara politik dan dia membeberkan kenyataan. Se­muanya tidak indah dan sem­purna karena memang begitu. Dia mau Amerika menjadi hebat lagi dan dia bisa melaku­kannya," puji Melanie.

Meski banyak membicara­kan jiwa kepemimpinan sang suami, Melanie banyak bung­kam mengenai pernyataan-pernyataan Donald. Termasuk yang berkenaan dengan imi­gran. Padahal, Melanie sendiri bukan orang Amerika sebelum menikah dengan penggagas The Apprentice itu.

"Tidak pernah terlintas untuk tinggal di sini tanpa izin. Kamu harus mengikuti aturan. Setiap beberapa bulan kamu harus kembali ke Eropa untuk mengu­rus visa. Setelah beberapa visa, aku mendaftar untuk menda­patkan green card dan dapat di 2001. Dan itu proses yang panjang," kenangnya. ***