Berita

hm prasetyo/net

Hukum

Kopas: Bisa Jadi Jaksa Agung Sandera Yulianto Untuk Pekerjaan Kotor

RABU, 06 JANUARI 2016 | 18:39 WIB | LAPORAN:

RMOL. Rapor merah untuk Kejaksaan Agung dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) terus menjadi sorotan.

Kordinator Koalisi Pemuda Anti-Suap (Kopas), Wawan Muliawan mengatakan, sejak awal pihaknya sudah pesimis HM Prasetyo bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai penegak hukum.

"Jaksa Agung ini kader partai dan namanya intrik politik itu pasti ada, dan Jaksa Agung itu juga megang peran. Saya setuju dengan Kemenpan-RB," jelas dia dalam perbincangan, Rabu (6/1).


Menurut Wawan, hasil evaluasi Kemenpan-RB jelas menunjukan bahwa kepemimpinan Prasetyo gagal dalam membangun infrastruktur penegakan hukum yang berkeadilan.

"Kita juga perlu simpati kepada presiden, karena Nawacitanya terutama di dalam penegakan hukum, presiden tidak punya kekuatan yang dahsyat terutama di kejaksaan. Kalau polisi sudah menunjukan perbaikan, KPK juga pimpinannya karena baru dipilih," ujarnya.

Wawan menambahkan, berbagai persoalan yang menjadi sorotan bahkan menyeret nama Jaksa Agung, mulai dari kasus dugaan suap penanganan perkara Bansos Sumatera Utara yang telah menjerat koleganya di Partai Nasdem Patrice Rio Capella.

Kemudian, pelaporan Kepala Subdit Pidsus Kejaksaan Agung, Yulianto dalam kasus korupsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Kepulauan Anambas pada 2011-2013 sebesar Rp8,4 Miliar ke KPK.

"Itu makanya, menurut saya hasil rapor Kemenpan-RB ini sudah benar. Kenapa benar? Bisa jadi Jaksa Agung yang menunjuk Yulianto ini tidak berdasar kompetensi atau karena Jaksa Agung sudah pegang troof dari Yulianto, sehingga Yulianto tersandera hingga melakukan pekerjaan kotor dari atasannya," tandasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya