Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce menyambut baik keputusan pemerintah Indonesia yang tetap mempertahankan kuota impor sapi sebanyak 200 ribu ekor dalam empat bulan pertama 2016. Dengan indikasi kuota tahunan 600 ribu ekor sapi.
"Setelah kunjungan kami ke Indonesia baru-baru ini, merupakan suatu sambutan baik melihat keseluruhan tingkat kuota dipertahankan dan adanya gerakan menuju kuota tahunan," kata Menteri Joyce melalui rilis resmi dari Kementerian Luar Negeri Australia yang diterima redaksi, Rabu (6/1).
"Ini benar-benar merupakan berita bagus bagi masyarakat Indonesia dan juga peternak sapi di Australia," lanjutnya.
Menurut Menteri Joyce, kepastian kuota tahunan ini akan bermanfaat tidak hanya bagi peternak di Austalia, tetapi juga konsumen dan pengolah makanan di Indonesia. Ia yakin hubungan Australia dengan Indonesia dalam industri ekspor ternak hidup akan menjadi lebih kuat dari hari ke hari. Ini juga, kata dia, situasi
win-win bagi mereka yang memberikan nilai tambah di Indonesia maupun bagi petani di Australia.
"Walau kami menghormati hak Indonesia untuk membuat keputusan berkaitan dengan impor mereka, sistem kuota periodik menghasilkan situasi perdagangan yang tidak pasti," ujarnya lagi.
Joyce juga menyebut, Indonesia sebagai mitra dagang terdekat dan masa depan ekonomi Australia. sangat erat kaitannya. Hubungan ini sangat penting bagi Australia karena dibangun atas dasar saling percaya dan menghormati.
Ia pun meyakinkan pemerintah Australia akan terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan perdagangan ternak hidup ini memenuhi kebutuhan dan kebijakan kedua negara.
"Kami akan terus berusaha untuk menjadi eksportir handal yang menghasilkan produk pangan pertanian yang berkualitas dan aman," katanya seraya menambahkan bahwa izin impor sekarang sedang diterbitkan dan akan berlaku selama empat bulan.
[wid]