Berita

joko widodo/net

Jokowi Harus Berani Ganti Sofyan Djalil, Rini Soemarno Dan HM Prasetyo

SENIN, 04 JANUARI 2016 | 07:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Bila mau memperbaiki keadaan serta meningkatkan kinerja pemerintah, maka Presiden Joko Widodo harus mengganti sejumlah menteri. Menteri-menteri yang tidak tepat ini rata-rata adalah titipan dari orang sekeliling Jokowi, terutama Surya Paloh, Jusuf Kalla dan Megawati.

"Jokowi harus berani menentukan sikapnya sendiri serta memilih orang-orang yang tepat, serta posisinya juga tepat. Jokowi jangan lemah, harus tegas tentukan menteri pilihannya sendiri dan pilih yang bagus-bagus," kata gurubesar ilmu politik Universitas Indonesia (UI), Budiyatna, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 4/1).

Budiyatna mengingatkan, bila tak demikian, maka bisa dikatakan Nawacita akan berubah dukacita. Karena itu, agar arah pembangunan sesuai dengan konsep yang telah dirancang, maka Jokowi harus tegas dan fokus, dan tidak lagi menetapkan menteri sesuai dengan pesanan orang-orang sekelilingnnya itu.


"Misalnya Sofyan Djalil itu. Dia orang JK. JK seenaknya saja menenempatkan orang. Sofyan itu bagus karena dia doktor hukum. Tapi kalau dia ditempatkan di Menko Ekonomi dan kini menjadi Kepala Bappenas, mana becus dia. Dia gak bakal becus pimpim Bappenas karena dia statistiknya saja tidak ngerti, Mana menngerti dia perencanaan pembangunan," tegas Budiyatna.

Karena itu, saran Budiyatna, Jokowi harus berani mengganti Sofyan Djalil. Selain Sofyan, menteri lain yang juga layak diganti adalah Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Rini kan ada hubungan dengan RJ Lino. Lino-nya kan bersalah. Lagi-lagi, ini juga orang-orang yang dekat dengan JK," ungkap Budiyatna.

Selanjutnya, tegas Budiyatna, di jajaran Kebinet Kerja yang pantas diganti adalah Jaksa Agung HM Prasetyo. Prasetyo tidak mungkin bersikap adil sebab dia adalah anak buah dari Surya Paloh.

"Dia orangnya Surya Paloh. Kini kan sudah ramai juga ribut-ribut soal dia. Dia harus diganti," ungkap Budiyatna. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya