. Sekitar 50 orang anggota dan tokoh masyarakat Mukono, Uganda, mengikuti pelatihan budi daya ikan yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi.
Pelatihan bertempat di Sekolah Dasar Akswa, distrik Mukono, sekitar 2 jam perjalanan dari ibukota Uganda, Kampala. Materi pelatihan disampaikan oleh Eko Purwiyanto, seorang staf KBRI Nairobi yang juga praktisi perikanan.
Teknik yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi pembuatan kolam, penyebaran bibit ikan, pemberian pakan, pemeliharaan ikan, dan pemanenan. Dijelaskan pula tentang pemanfaatan pakan ikan dari daun-daunan.
Uganda merupakan negara tetangga Kenya yang tidak mempunyai garis pantai dengan penduduk 37 juta jiwa. Lahan di negara yang terkenal dengan danau Victoria, hulu sungai Nil, ini sangat luas dan subur, dan sangat baik untuk pertanian dan budi daya ikan air tawar. Di beberapa lokasi, bahkan persediaan air sangat melimpah. Pemanfaatan lahan yang sebagian besar masih kosong tersebut masih kurang maksimal.
"Budi daya ikan tilapia, sejenis ikan nila, dan ikan lele sangat cocok untuk daerah pertanian seperti di Uganda," kata Eko Purwiyanto sebagaimana keterangan Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI di Nairobi, W. Sunani Ali Asrori, kepada redaksi beberapa saat lalu (Minggu, 3/1).
Eko berharap, pelatihan budi daya ikan yang dilaksanakan di penghujung Desember 2015 ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha khususnya di antara para peserta.
Sebagai sarana praktek lapangan, KBRI Nairobi memberikan bantuan berupa plastik, pompa air dan pipa penyaluran air. Sebagai tindak lanjut pelatihan, para peserta membentuk susunan pengurus kelompok budi daya ikan yang akan menindaklanjuti hasil pelatihan.
[ysa]