Berita

foto :net

Hukum

Sudah Berulang Kali, Usut Otak Terompet Berbahan Sampul Ayat Al Quran!

SELASA, 29 DESEMBER 2015 | 09:48 WIB | LAPORAN:

Kepolisian harus mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran terompet berbahan mushaf Al Quran keluaran Departemen Agama tahun 2013, termasuk mencari aktor intelektual yang mungkin terlibat mengingat peristiwa serupa beberapa kali terulang.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid melalui keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Selasa (29/12)

"Peristiwa ini telah berulang kali terjadi seperti kasus celana jeans dan kaos bertuliskan ayat Quran, kasus sandal berlafadz Allah dan lainnya yang terjadi belakangan," kata Sodik.


Menurut Sodik, ketika kasus serupa muncul sekali maka umat Islam dan masyarakat masih berpikir hal itu akibat kelalaian atau akibat keluguan para pelaku. Tetapi ketika peristiwa ini berulang terus, maka wajar jika masyarakat berpikir ada aktornya atau ada skenario di balik rentetan pelecehan ayat suci dan pelecehan Tuhan tersebut.

"Di zaman Orde Baru pekerjaan seperti ini sering dilakukan oleh Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) dengan tujuan terus-menerus membangun konflik di masyarakat agar masyarakat lemah dan pemerintah makin superior dan juga agar masyarakat tidak sempat berpikir apalagi mengkritisi perilaku pemerintah pada saat itu," katanya.

Sodik menduga hal serupa dapat dilakukan kembali oleh aktor intelektual di masa kini. Dari itu, dia meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini, tidak hanya sebatas menangkap para produsen dan pengedar terompet Al Quran seperti kasus sandal berlafadz Allah.

Lebih dari itu, kata Sodik, mengusut siapa dan dari mana aktor yang secara berkala membuat pekerjaan rumah bagi bangsa dan umat beragama ini.

Sodik mengatakan, pada masa transisi menuju alam kebebasan dan demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia, berisiko sering munculnya konflik horizontal di masyarakat termasuk antarkelompok beragama.

Jika aktor sesungguhnya yang sengaja membangun riak-riak konflik ini tidak ditemukan dan dihentikan, masih kata dia, maka hal ini akan semakin menyuburkan dan menumbuhkembangkan konflik di masyarakat.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya