Berita

rizal ramli/net

Hebat, Rizal Ramli Berhasil Kepret Jim Moffett

SELASA, 29 DESEMBER 2015 | 07:30 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Direktur Utama sekaligus pendiri perusahaan Freeport-McMoRan, James R. Moffett, mengundurkan diri dari jabatanya setelah harga komoditas perusahaan tambangnya jatuh. Boleh dikatakan, Freeport-McMoRan menuju kebangkrutan. Pengunduran diri James R. Moffett ini pun tak bisa dilepaskan dengan dinamika di Indonesia.

Sejak awal Januari, saham Freeport McMoran turun 7,5 persen menjadi 21,04 dolar AS. Sementara pada 28 Juli 2015, di tengah harga emas dan tembaga yang turun, saham Freeport-McMoran turun 35 persen. Pada 28 Juli ini juga tercatat di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), saham perusahaan tambang secara umum memang memiliki kinerja terburuk sepanjang bulan Juli ini. Selain itu, Freeport merugi karena investasi sebesar 15 miliar dolar AS di Teluk Meksiko untuk minyak gagal total.

Di tengah kondisi Freeport-McMoRan yang menuju kebangkrutan, Indonesia menjadi harapan Freeport untuk menaikkan saham. Maka dalam konteks ini juga surat Menteri ESDM Sudirman Said bisa dibaca kembali.


Dalam surat balasan kepada Freeport Indonesia itu, Sudirman menulis: "Sambil melanjutkan proses penyelesaian aspek legal dan regulasi, pada dasarnya PT Freeport Indonesia (PTFI) dapat terus melanjutkan kegiatan operasinya sesuai dengan Kontrak Karya hingga 30 Desember 2021.

Pada point empat, Sudirman juga menulis bahwa terkait dengan permohonan perpanjangan kontrak PTFI, pihaknya memahami bahwa pemerintah Indonesia dan PTFI telah berdsikusi dan menyepakati seluruh aspek dalam naskah kesepkatan kerjasama yang ditandatangi pada 25 Juli 2014. Pemerintah Indonesia, lanjut Sudirman, juga berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan investasi asing du Indnesia.

Surat pada tanggal 7 Oktober ini, yang kemudian langsung dirilis pada 8 Oktober oleh Freeport, ternyata bisa menaikkan saham Freeport. Pada 9 Oktober, harga saham Freeport naik 2,61 persen menjadi 13,35 dolar AS, setelah pada 8 Oktober saham Freeport juga telah naik lebih dari 10 persen.

Apakah surat Sudirman, yang merupakan mantan Wakil Direktur Utama PT Petrosea yang berhasil menaikkan saham Freeport ini gratis? Pertanyaan ini mengandung spekulasi, namun tetap saja tak bisa dibungkam dalam setiap benak orang. Faktanya, setelah surat Sudirman yang dinilai telah melanggar UU itu terbit, saham Freeport sudah kembali naik. Surat Sudirman seakan-akan menjadi semacam "jaminan" untuk menaikkan daya tawar Freeport di bursa saham.

Namun sayang, kenaikan saham Freeport ini tak berlangsung lama, setelah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengeluarkan jurus Rajawali Ngepret. Di hadapan publik, Rizal menegaskan bahwa kepastian perpanjangan kontrak sebagaimana ditulis Sudirman tidaklah sah, dan pembahasan perpanjangan kontrak baru boleh dilakukan itu 2019.

Jurus ngepret Rizal Ramli ini seakan-akan merobek-robek surat Sudirman Said. Kenaikan harga saham Freeport menjadi berantakan, dan malah semakin anjlok lagi. Pada 16 Oktober, saham Freeport-McMoran Inc di New York Stock Exchange anjlok lebih dari 5 persen dalam perdagangan sore, setelah sempat melesat naik 40 persen sepanjang bulan Oktober. Penurunan ini melanjutkan jatuhnya harga saham Freeport yang sudah merosot sejak awal tahun.

Senin kemarin (28/12), New York Times pun menulis perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini mengalami kesulitan tahun ini karena nilai kedua hasil tambangnya itu mengalami penurunan. Untuk nilai tembaganya saja turun sebanyak 26 persen. Di perdagangan bursa saham per tengah hari waktu Amerika Serikat, nilai saham perusahaan Freeport-McMoRan itu terjun bebas sekitar 61 sen atau sekitar 8,1 persen menjadi 6,95 dolar AS per saham.

Atas guncangan tersebut, Moffet yang membentuk perusahaaan tersebut pada tahun 1969 itu pun akan resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua dan meninggalkan Dewan Direksi pada hari Kamis mendatang. Sementara Direksi Independen Gerald J. Ford akan menjabat sebagai Direktur non-eksekutif Freeport dan Ricahrd C Adkerson tetap menjabat sebagai Presiden dan CEO PT Freeport-McMoRan.

Maka bisa dikatakan, Rizal Ramli berhasil kepret James R. Moffett hingga harus mengundurkan diri. James R. Moffett pun mundur di tengah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal Freeport. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya