Berita

ilustrasi/net

Sejumlah Kemungkinan Di Balik Langkah Zigzag PKS

SABTU, 26 DESEMBER 2015 | 00:01 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Langkah politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan Presiden Joko Widodo bisa dibaca dari segala sisi, yang semua itu mengandung kemungkinan-kemungkinan politik. Lebih-lebih sifat politik di Republik ini cenderung zigzag, dan jarang sekali ditemukan komitmen serta loyalitas yang stabil.

Dari satu sisi, langkah PKS ini memang bisa dibaca sebagai kesuksesan Jokowi dalam menaklukan partai yang dikenal sebagai partai tarbiyah tersebut. Artinya, jurus tarik ulur Jokowi, yang terlihat lembut namun tegas, memaksa PKS harus ikut dan larut dalam kekuasaan.

Ikut dalam kekuasaan ini pun mengandung beberapa sebab. Bisa karena kekuasaan itu begitu menggoda bagi PKS, yang selama ini selalu menempel pada pemerintahan. Atau juga karena ternyata, menjauh dari Jokowi yang diakui atau tidak masih mendapat kepercayaan dari rakyat banyak justru akan merugikan dan membawa bencana elektoral dalam pemilu mendatang.


Atau bisa juga karena ada dinamika internal PKS yang memang tak bisa dibendung lagi. Dinamika itu adalah dominasi kelompok "keadilan" yang lebih salaf, serta tersingkirnya kelompok "kesejahteraan" yang selama ini begitu ekspresif dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah.

Dan tentu saja, dalam konteks ini, sebagai partai dakwah, PKS pasti selalu memiliki dasar dan legitimasi teks keagamaan untuk menentukan sikap politiknya ini.

Teks keagamaan ini misalnya betapa kritik dan atau nasihat kepada pemimpin harus disampaikan secara santun, sebagaimana ditemukan dalam manhaj salafi, yang merupakan salah satu pemahaman kegamaan dalam Islam, yang selama ini juga menjadi salah satu inspirasi dakwah PKS di luar kontroversi ragam salafi itu sendiri. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya