Berita

Bisnis

Kementan Bertekad Stop Impor Jagung

RABU, 23 DESEMBER 2015 | 14:49 WIB

Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad menghentikan impor jagung yang selama ini masih dilakukan untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan saat ini produksi jagung dalam negeri telah mencapai angka 20 juta ton. Angka ini didapat setelah pemerintah terus menggenjot harga beli di tingkat petani Rp 3 ribu per kg.

Bahkan, pemerintah berencana membeli jagung di tingkat petani seharga Rp 3.600 per kg. Untuk diketahui Kabupaten Karo merupakan lumbung jagung terbesar di Sumatera Utara. Hingga akhir tahun 2015 ini lahan jagung di Kabupaten Karo mencapai 72.900 hektar dengan jumlah produksi 6,5 ton per ha per tahun.


"Kami telah melihat di sepanjang jalan, setelah panen para petani menanam kembali bibit jagungnya. Ini dilakukan, karena saat ini harga jagung wajar dan sangat menguntungkan bagi petani," katanya ketika melakukan panen raya jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut), seperti dimuat MedanBagus.Com.

Karena itu, ia yakin dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia dapat menghentikan impor jagung.

"Kita berupaya mengendalikan impor, bukan menahan impor, supaya petani dapat menikmati hasil keringatnya. Di mana selama ini mereka bekerja keras di ladang jagung selama 120 hari untuk dapat meningkatkan produksi. Alhamdulillah, tahun ini impor kita sudah turun," ujarnya.

Sementara itu, petani di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut) Tekat Brahmana mengatakan, saat ini tidak ada kendala dalam memasuki panen raya meski berulang kali Gunung Sinabung mengalami erupsi.

"Kalau bisa situasi seperti ini bisa terus kita pertahankan, yakni menggenjot produksi dan produktivitas jagung. Artinya pemerintah juga mampu mempertahankan dengan harga sekarang. Sebelumnya, kita pernah menjual di harga Rp 2.200 hingga Rp 2.200 per kg, dan ini merupakan harga yang rendah bagi kami," ucapnya.[wid]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya