. Hubungan Turki dan Israel, yang belakangan sedang mewacanakan pemulihan hubungan dengan salah satunya menghadirkan kembali duta besar bagi kedua negara, akan sangat tergantung kepada beberapa faktor.
"Yaitu terkait Mavi Marmawa, isolasi kawasan, dan koreksi domestik," kata pengamat politik internasional yang juga kandidat doktor bidang politik internasional dari Universitas Fatih Turki, Arya Sandhiyudha, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 21/12).
Menuryur Arya, pasca penembakan kapal Mavi Marmara, Israel sepakat membayar kompensasi 20 juta dolar AS akibat pembunuhan marinir Israel terhadap depan orang Turki dan 1 Turki-Amerika. Diketahui, pada 2010, tentara IDF Israel menyerang Kapal kemanusiaan Mavi Marmara dalam perjalanannya ke Jalur Gaza utk menembus blokade Israel.
"Bila dana kompensasi dipenuhi, Turki janji akan menimbang untuk membatalkan semua tuntutan Israel terhada serangan Mavi Marmara. Israel juga menuntut agar Saleh Aruori, pemimpin senior Hamas yang tinggal di Turki, tidak diizinkan menetap di Turki," ungkap Arya.
Faktor kedua, lanju Arya, adalah menentukan perkembangan wacana normalisasi hubungan Turki-Israel ke depan dengan Isolasi Turki di kawasan. Wacana perbaikan hubungan Turki-Israel sangat dipengaruhi perkembangan isolasi Turki di kawasan. Turki banyak terlibat masalah dengan tetangga-tetangganya. Semakin Turki terisolasi di kawasan tersebut, semakin besar faktor tekanan kawasan dan global untuk perbaikan hubungan Turki-Israel.
"Keinginan Turki untuk tetap menjalin ikatan dengan negara-negara demokratis Barat, AS dan Eropa, bagian dari faktor diwacanakannya perbaikan hubungan Turki-Israel. Perkembangan wacana "normalisasi" hubungan antara Turki dan Israel akan sangat dinanti oleh seluruh negara di kawasan," ungkap Arya.
Hingga sekarang, lanjut Arya, AKP mennyatakan 3 prasyarat normalisasi Turki-Israel, yaitu permintaan maaf, kompensasi keluarga korban, dan menakhiri blokade Gaza. Semetara itu, hal yang menjadi sorotan juga adalah ketegangan Turki dengan Rusia; yang membuka spekulasi perlunya Turki mengimpor gas alam dari Israel.
Partai Rakyat Republik (CHP) pimpinan Kemal Kilicdaroglu melihat faktor isolasi kawasan ini yg akan sangat mempengaruhi Turki-Israel," ungkap Arya.
Faktor ketiga, lanjut Arya, yang akan pengaruhi prospek normalisasi Turki-Israel yang kembali mewacanakan adalah sikap elemen-eleman pendukung utama di domestik. Lembaga Kemanusiaan Turki IHH telah mengecam wacana tersebut, dan melihatnya akan merugikan bagi kepentingan Turki dan Palestina.
"Ketiga faktor tersebut akan sangat mempengaruhi dinamika wacana normalisasi Turki-Israel ke depan," demikian Arya.
[ysa]