ilustrasi/net
ilustrasi/net
Kini, kata Ketua Departemen Komunikasi Nasional Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI), Hadiedi Prasaja, setelah satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pemeritah sekarang harus memperhatikan dengan seksama peristiwa-peristiwa yang telah terjadi yang berdampak langsung kepada pertanian dan para petani kecil. Terutama terhadap peran Trans National Coorporations (TNC), Multi National Corporations (MNC), dan International Agency, serta negara-negara yang mengatasnamakan negara-negara kaya yang tidak berpihak pada kepentingan pertanian nasional.
Kata Hadiedi, dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 20/12), pertanian Indonesia sepanjang tahun 2015 diwarnai dengan berbagai program khusus petani dan pemberdayaan masyarakat perdesaan. Misalnya kedaulatan pangan, reforma agraria 9 juta ha, 1.000 desa berdaulat benih, dan 1.000 desa organik. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah menambah anggaran Kementerian Pertanian, menggalakan modernisasi dan mekanisasi pertanian. Akan tetapi program-program demikian telah mengalami pergeseran di sepanjang tahun 2015 ini.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02