Berita

foto: net

Politik

PILKADA SERENTAK 2015

Kemurnian Suara Harus Terjamin Dalam Proses Rekapitulasi

JUMAT, 11 DESEMBER 2015 | 02:16 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Penyelenggaraan Pilkada serentak 2015 di 264 daerah berhasil dilalui dengan lancar. Rabu, 9 Desember semenjak pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.00, masyakarat Indonesia berduyun-duyun hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suaranya kepada calon kepala daerah yang akan memimpin daerahnya selama lima tahun ke depan.

Peneliti Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil mengatakan sebagai salah satu hak politik masyarakat untuk memilih, adanya suara yang diberikan oleh masyarakat harus betul-betul dijaga kemurniannya dalam proses rekapitulasi suara di level TPS, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota sampai dengan KPU Provinsi bagi daerah yang menyelenggarakan pemilu gubernur.

"Sejak Kamis (10/12), proses rekapitulasi sudah masuk dalam tahapan penghitungan di level kecamatan yang dilakukan oleh PPK," ungkapnya kepada redaksi, Jumat (11/12).


Sedikit menengok kebelakang, pada Pilkada sebelum-sebelumnya, proses rekapitulasi dilakukan berjenjang mulai dari TPS, kemudian desa/kelurahan, baru rekapitulasi di tingkat kecamatan. Namun, dalam UU 8/2015 yang menjadi payung hukum penyelenggaraan Pilkada serentak, keberadaan rekapitulasi pada tingkat desa/kelurahan ditiadakan dengan tujuan untuk terciptanya efisiensi rekapitulasi, sampai dengan meminimalisir adanya manipulasi suara di tingkat desa seperti terjadi pada Pemilu 2014.

Fadli Ramadhanil mewanti-wanti, keberadaan maniuplasi suara dalam tahapan rekpitulasi dapat merusak kemurnian dan kesakralan suara pemilih. Mengingat, setiap coblosan yang diberikan oleh pemilih di balik bilik suara mengandung hak politik dengan mandat representasi sekaligus legitimasi yang diberikan masyarakat kepada calon kepala daerah terkait.

"Meskipun sampai dengan hari ini masih belum ada laporan terkait dengan adanya potensi ataupun upaya manipulasi suara dalam proses rekapitulasi suara di kecamatan dalam pilkada serentak 2015 ini. Akan tetapi, dari beberapa temuan yang dilakukan oleh Perludem melalui mekanisme media monitoring yang difokuskan untuk melacak persoalan-persoalan dalam penyelenggaran pilkada.

Jelas Fadli Ramadhanil, terdapat beberapa indikasi yang dapat berpotensi terjadinya manipulasi suara dalam proses rekapitulasi. Seperti di Boyolali dan Kabupaten Malang  misalnya, terdapat anggota KPPS yang ikut serta dan terlibat dalam proses pendistribusian money politics ketika membagikan formulir C6 kepada pemilih. Selain itu, Polres Nabire menangkap anggota KPPS yang diduga melakukan manipulasi logistik. Kemudian di Cianjur, Polisi mengamankan uang sebesar Rp 8,2 juta dari salah satu ketua KPPS. Bahkan di Purworejo terdapat anggota PPS yang mundur dari jabatanya karena terlibat dalam proses kampanye salah satu pasangan calon kepala daerah.

"Adanya catatan-catatan persoalan netralitas penyelenggara pemilu, tentunya perlu diperhatikan dan dipantau secara lebih serius keberadaanya dalam tahapan rekapitulasi sura di tingkat kecamatan yang pada saat ini sedang berlangsung. Meskipun belum ditemukan petugas PPK yang tidak netral dan bermasalah, tetapi adanya peluang petugas yang tidak netral dan potensi manipulasi suara dalam proses rekapitulasi harus diantisipasi dan dipantau sejak dini," demikian Fadli Ramadhanil. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya