Berita

PATRIKA S ANDI PATURUSI/DOK

Politik

Politisi Hanura: Kasus Setnov Recoki Kerja Pemerintah Jokowi-JK

RABU, 09 DESEMBER 2015 | 10:38 WIB | LAPORAN:

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diminta bisa secepatnya menuntaskan skandal "rekaman Freeport' yang kini jadi sorotan publik. Ini perlu diselesaikan agar tidak menambah beban kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla

"Pemerintah kan lagi fokus kerja, tapi sekarang malah sibuk ngurusin masalah di parlemen," kata Ketua DPP Partai Hanura, Patrika S Andi Paturusi dalam rilis di Jakarta, Rabu (9/12).

Menurut Anggie, sapaan akrab Patrika, siapapun yang terbukti bersalah dalam skandal ini harus diberi sanksi tegas.  


"Kalau tidak dipecat harus mengundurkan diri," katanya.

Anggie juga menyesalkan sidang MKD dalam pemeriksaan teradu Setya Novanto, digelar tertutup. Harusnya kata dia, tak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi dari dugaan skandal papa minta saham, apalagi dua saksi yang sudah diperiksa dari pengadu Sudirman Said dan Maroef Sjamsuddin, sidangnya dilakukan terbuka.

Anggie menegaskan, Partai Hanura lewat anggotanya di DPR sudah bersuara keras agar sidang MKD dilakukan terbuka.

"Bahkan pak Suding (Sarifudin Suding, anggota DPR dari Fraksi Hanura) berkali kali mengatakan, apalagi yang mau ditutup-tutupi, semua sudah terbuka. Sidang MKD itu bagi Setya Novanto untuk klarifikasi terbuka soal tuduhan kepada yang bersangkutan," tutur Anggie.

Anggie berharap di tahun 2016 nanti, tidak ada lagi kegaduhan politik, Indonesia damai dan kondisi perekonomian pulih. Menurutnya, suasana bisa kondusif jika para pemangku kepentingan bekerja lebih giat serta amanah dalam menjalankan tugasnya.

"Kalau amanah menjalankan tugas, kerjanya sesuai hati nurani dan kepentingan rakyat diutamakan, Insya Allah, nggak ada lagi suasana gaduh," katanya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya