Berita

foto :dok

Bisnis

COPI 21: Peran Swasta Penting Dalam Mitigasi Perubahan Iklim

SELASA, 08 DESEMBER 2015 | 14:57 WIB | LAPORAN:

Duta Besar Perubahan Iklim, Philippe Lacoste yang mewakili Menlu Prancis dan Presiden COP 21, Laurent Fabius menggarisbawahi pentingnya peran swasta, termasuk kelompok bisnis di Indonesia, dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

"Peran swasta sangat penting. Agenda aksi konferensi ini melibatkan lebih dari 500 organisasi dan swasta untuk upaya pengurangan emisi karbon," kata Lacoste mengomentari pemaparan delegasi Indonesia pada Dialog Pemerintah dan Kelompok Bisnis: Memimpin Arah Perubahan Iklim di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi COP 21 di Paris, Selasa (8/12) pagi waktu setempat.

Melvin Korompis dari Artha Graha Network, Hasjim Djojohadikusumo dari Asrari Group, dan Tony Wenas dari April Group menyampaikan paparan masing-masing mengenai peran kelompok usahanya dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.


Diskusi di Paviliun Indonesia tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi kalangan swasta, pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah terkait pemanfaatan lahan, konservasi dan produksi hutan.

Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar mengatakan bahwa yang mengimplementasikan Kesepakatan Paris adalah sektor bisnis dan masyarakat sipil.

"Pemerintah mendukung dalam bentuk regulasi," katanya.

Tentang peran swasta dalam mitigasi perubahan iklim, Melvin Korompis menceritakan kegiatan yang sudah dilakukan oleh Artha Graha Peduli (AGP) sejak 20 tahun lalu.

"Sebelum sektor swasta gencar melakukannya sekarang ini, AGP telah merestorasi kembali hutan yang telah dirusak karena aktivitas manusia," ujar Melvin.

Ia mengatakan, AGP melakukan konservasi dan mampu mempertahankan biodiversity di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservancy (TWNC) di Lampung Barat.  Di TWNC dilakukan restorasi hutan seluas sekitar 50 ribu hektar yang dulunya banyak kegiatan pembalakan liar (illegal logging).

"Sekarang sudah direstorasi kembali dan terdapat keseimbangan ekosistim dengan banyaknya keanekaragaman hayati, seperti harimau dan satwa liar lainnya," kata Melvin.

Konservasi alam juga dilakukan oleh PT Pasifik Agro Sentosa (PAS) di Kalimantan Barat dan provinsi lain. PT PAS, kata Melvin, berkomitmen menyiapkan 25 persen dari total perkebunan untuk konservasi melalui prinsip 3 P (People, Planet, dan Profit).

"Prinsip 3 P berarti mengutamakan pengembangan masyarakat, perlindungan lingkungan dan mendukung pencapaian profit. Sejauh ini kepentingan bisnis dan konservasi dapat berjalan seiring," ujar Melvin.

Selain itu, lanjutnya, AGP, melalui Forum Peduli Mangrove (FPM) Bali juga merawat dan menanam kembali tanaman mangrove yang menjadi faktor penting dalam menjaga wilayah pesisir di Teluk Benoa, Bali.

Kawasan yang menjadi areal kerja FPM bersama dengan masyarakat mencakup wilayah sekitar 600 hektar hutan mangrove dalam kawasan Tahura Ngurah Rai. Sampai saat ini, FPM telah menyelamatkan ratusan ribu pohon dan menanam lebih dari 10 ribu mangrove. FPM mengajak pesohor sepakbola Cristiano Ronaldo menjadi Duta Mangrove Bali.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya