Walikota Palembang Hapus Retribusi Sampah Pada 2017

Walikota Palembang, Harnojoyo, berencana menghapus retribusi kebersihan pada tahun 201. Namun, dengan catatan, retribusi dicabut setelah warga Kota Palembang benar-benar dapat menjaga kebersihan di lingkungan mereka.

"Kita akan hapus retribusi kebersihan. Namun warga harus lebih dulu dapat menjaga kebersihan,” jelas Harnojoyo kepada RMOL Sumsel, Selasa (8/12).

Rencana menghapus retribusi kebersihan terse-but merupakan komitmen bersama yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan masyarakatnya. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menjadikan Palembang kota yang bersih.

"Jika sudah bersih, pemerintah tidak perlu lagi membayar petugas kebersihan. Bahkan, dengan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan, cita-cita mewujudkan Palembang Elok dapat terwujud," ujarnya.

Selain menghapus retribusi kebersihan, pihaknya juga berencana menerapkan Perda Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kebersihan. Palembang juga tengah mengembangkan sistem smart city.

Jadi, jika sudah bersih, kita akan menerapkan Perda Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kebersihan. Akan kita pantau semuanya, dan jika masih ada yang buang sampah sembarangan, siap-siap dipenjara dan denda paling sedikit Rp 50 juta,” tegasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ucok Hidayat, menerangkan, seharusnya pengelolaan sampah sudah diserahkan ke pihak swasta. Penghapusan retribusi dilakukan karena sampah yang dihasilkan bisa menjadi sumber uang yang berlimpah. Jika pengelolaan sampah benar-benar dilakukan, retribusi sampah dapat diambil melalui pengelolaan sampah.

"Di luar negeri, sampah sudah dikelola pihak swasta. Dan, retribusi sampah memang tidak perlu lagi. Karena bagi yang kreatif, dari sampah dapat menghasilkan miliaran rupiah"" terangnya. [ald]