Berita

foto:net

Ahok Ancam Mau Tangkap Metromini Butut

SELASA, 08 DESEMBER 2015 | 09:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Insiden tabrakan KRL Commuter Line dengan Metromini B 80 yang menerobos palang pintu pelintasan kereta di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, kemarin lusa membuat heboh media sosial.
 
Para netizen kesal dengan ulah ugal-ugalan sopir Metromini yang menelan korban 18 jiwa terse­but. Agar kecelakaan serupa tidak terulang, para netizen menyerukan Pemprov DKI menghapus izin op­erasi bus warna jingga tersebut.

Pasca kejadian itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI langsung membekukan trayek Metromini B 80 (Grogol-Kalideres). Tapi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih terlihat marah. Ahok, begitu Basuki disapa, jengkel karena ban­yaknya bus Metromini bobrok tapi masih beroperasi. Dia pun janji akan menertibkan semua bus Metromini yang tidak layak pakai.


"Tidak ada toleransi buat semua kendaraan umum yang tidak layak jalan di Jakarta. Tidak ada juga tol­eransi buat Metromini," tegas Ahok di Balaikota, kemarin.

Ahok sebenarnya ingin memus­nahkan semua bus reot. Sayangnya, Pemprov DKI tidak punya kewenan­gan melakukan itu.

"Metromini yang jelek-jelek itu, kalau bisa dibuang saja. Masalahnya, saya tidak punya hak untuk mem­buangnya. Yang pasti, semua ken­daraan yang tidak laiak akan terus kami tangkap," janjinya.

Kecelakaan itu juga mengundang perhatian Presiden Jokowi. Presiden meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan turun tangan dan be­rembuk dengan Pemprov DKI untuk membereskan angkutan umum di Jakarta, terutama Metromini.

"Untuk kecelakaan antara Metromini dan KRL, saran beliau (Presiden) untuk Kementerian Perhubungan (adalah) rapat koordinasi dengan Gubernur DKI, supaya ada pembenahan disiplin Metromini," kata Jonan usai menghadap Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Di media sosial, kecelakaan ini menjadi viral alias telah menyebar sangat luas. Sejak kecelakaan ter­jadi hingga kemarin pagi, hastag Metromini menembus angka seki­tar 79.500 cuitan sehingga men­jadi trending topic di Twitter.

Para netizen terlihat sangat kesal. Misalnya, akun @liezaris yang tak kuasa menahan kekesalannya.

"(Mengendarai bus) udah kaya raja jalanan, kebut-kebutan, ugal-ugalan! Mereka pikir jalanan punya nenek moyangnya kali! Keterlaluan! Angkutan nggak layak pakai!" hardiknya.

Pemilik akun @rendrasoedjono sangat resah dengan keberadaan Metromini yang ugal-ugalan di jalan raya. Herannya, Dishub DKI seakan membiarkan kondisi itu.

"Mau tunggu sampai kapan sopir Metromini yang ugal-ugalan ini terus berkeliaran dengan bebas di jalanan Ibu Kota Pak Dishub?" tanyanya.

Akun @Rizal_jrs12 meminta agar pemerintah segara bersikap tegas dengan membekukan semua trayek. Soalnya, aksi ugal-ugalan yang ber­potensi menyebabkan kecelakaan terjadi di hampir semua trayek.

"Nggak di Angke saja, hampir semuanya ugal-ugalan dan tak layak jalan. DLLAJ diam saja," sindirnya.

Agar korban tidak terus berjatu­han, onliner @kancah menyarankan Pemprov DKI segera menghapus Metromini sebagai angkutan umum di Jakarta.

"Stop operasional Metromini. Sudah terlalu banyak korban aki­bat kearoganan pengemudinya," tulisnya.

Usulan lebih rinci disampaikan @ Ronald27D. Dia meminta pemerin­tah melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap Metromini.

"Percuma dicabut tapi tidak adan­ya audit, kelalaian bakal terus ter­jadi. Pemerintah harus turun tangan. Bukan cuma di DKI aja," katanya.

Usulan lain disampaikan @ret­nopudji1. Menurutnya, Metromini dan angkutan umum lainnya masih dibutuhkan warga. Untuk membe­nahinya cukup dengan pengambi­lalihan operasional oleh pemerintah, bukan mencabut izin operasinya.

"Ambil alih aja Pak @basuki_btp Metromini, Mikrolet, Kopaja kar­ena bikin macet dan kejar setoran. Kalau dikelola Pemprov bisa dengan sistem gaji," sarannya.

Tapi, ada juga netizen yang me­nilai bahwa kesalahan bukan dari sisi Metromini saja. Dishub dan Polisi juga ikut salah karena selama ini sering membiarkan bus reot dan ugal-ugalan tetap jalan.

"Seharusnya Polisi lalu lintas dan DLLAJ meninjau kembali semuanya, mulai dari armada juga pengemudi tembak metromini yang ugal-ugalan," cuit @adetri59.

Akun @Tim_Pgbn ikut meny­alahkan Dishub. Dia menuding, selama ini masih ada oknum Dishub yang suka menerima sogokan dari sopir Metromini.

"Apabila petugas Dinas Perhubungan bebas sogokan, dipastikan banyak Metromini tidak lulus KIR. Dengan sendirinya populasinya akan habis," katanya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya