Berita

menperin (tengah)

Menperin Minta Posco Tak Tanggung-tanggung Bangun Pabrik Baja

SENIN, 07 DESEMBER 2015 | 19:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong industri baja untuk membangun pabrik baja terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk menghasilkan baja otomotif. Baja untuk kendaraan, terutama dipakai di bagian bodi dan ekterior.

Menperin menyampaikan itu saat bertemu dan berdialog dengan Chairman dan CEO Pohang Iron & Steel Company (Posco), Kwon Oh Joon di kantor pusat pusat Posco, Seoul, Korea Selatan, Senin (7/12). Dalam lawatan ke Korsel tersebut, Menperin juga mengunjungi pabrik baja milik Posco di Gwamyang.

"Saya minta Posco jangan tanggung-tanggung. Kita undang Posco membangun juga pabrik baja hulu hingga hilir dan memproduksi baja otomotif yang lebih tipis dan memiliki lebar 1.650 milimeter sehingga sesuai kebutuhan industri kendaraan bermotor," kata Menperin sembari mengungkapkan keinginan Indonesia agar pabrik Cilegon secanggih pabrik baja untuk otomotif milik Posco di Gwamyang.


Di Indonesia, Posco telah bermitra dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membentuk perusahaan patungan, Krakatau Posco yang mengoperasikan pabrik baja di Cilegon, Banten. Melalui dua tahap, total kapasitas produksi ditargetkan 6 juta ton baja per tahun.

Pada pembangunan tahap pertama, pabrik Krakatau Posco yang telah selesai dibangun pada 2013 berkapasitas 3 juta ton baja per tahun dan mulai berproduksi.

Menperin mengungkapkan hal tersebut mengingat terus masuknya investasi industri kendaraan bermotor yang mendorong Indonesia mengincar produksi baja untuk otomotif. Apalagi, Indonesia tengah mempercepat pembangunan infrastruktur, konstruksi, kapal dan industri lainnya seperti elektronika yang sangat membutuhkan pasokan baja.

"Ambil contoh saja, Toyota, Mitsubishi dan Suzuki terus menanamkan modal dan menambah produksi. Belum lagi bakal berdiri pabrik SGMW Wuling asal Tiongkok di Cikarang, itu jadi gambaran bagaimana kebutuhan baja ke depan yang spesifik untuk otomotif," katanya.

CEO Posco, Kwon Oh Joon mengungkapkan pihaknya berkomitmen memperkuat produksi baja dan mengembangkan pabrik terintegrasi. "Posco berkomitmen membangun dari hulu ke hilir. Kami memohon dukungan dari pemerintah Indonesia agar segera berwujud," ulasnya.

Langkah Posco, kata dia, juga demi mengejar target yang diharapkan Presiden RI Joko Widodo agar mewujudkan "steel champion" di Cilegon.

Menperin menerangkan, industri baja hulu ke hilir memang memerlukan dana besar. "Untuk saat ini, harga baja memang turun, tapi kebutuhan baja tidak hanya jangka pendek jadi meski dalam kondisi seperti ini, begitu dibangun maka dampaknya jangka panjang," ulasnya.

Saat menerima Menperin di pabrik Gwamyang, Presiden Posco Kim Jin Il mengakui Indonesia sangat strategis menjadi basis produksi. "Tujuan ekspansi di Indonesia juga untuk membangun pabrik baja terpadu di Asia Tenggara. Lay-out pabrik Krakatau Posco di Cilegon memang memiliki visi terintegrasi," ungkapnya.

Kim mengatakan, pabrik Hot Strip Mill (HSM) yang akan dibangun telah didesain masuk di kawasaan Krakatau Posco sehingga terintegrasi.

Lebih lanjut, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan pabrik Krakatau Posco bakal menjadi acuan bagi pengembangan industri baja nasional.

Pada kunjungan ini, Menperin memasuki beberapa fasilitas produksi. Dari blast furnace (tanur tinggi), hot strip mill, hingga ruang kontrol. Pabrik baja di Gwamyang seluas 800 hektare mampu memproduksi baja 23 juta ton per tahun dan sebanyak 8,5 juta ton merupakan baja otomotif.

Fasilitas produksi di pantai selatan Korsel ini, 3-4 jam jika menggunakan kereta cepat dari Seoul, mengapalkan baja otomotif antara lain ke Jepang, Meksiko, dan Amerika, selain diserap oleh industri kendaraan domestik Korsel. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya