Berita

foto: humas mpr

Menarik, Di Kota Tangerang Digelar Wayang Kulit Bukan Wayang Golek

MINGGU, 06 DESEMBER 2015 | 06:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. MPR RI bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kota Tangerang menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit di Alun-alun Kota Tangerang, Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang,  Provinsi Banten, Sabtu malam, (5/12). Pagelaran seni budaya tradisional wayang kulit ini merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang digunakan MPR dalam rangka menyosialisasikan Empat Pilar MPR.     

Acara yang dibuka secara resmi oleh Ahmad Subadri, anggota MPR dari Kelompok DPD ini, ditandai dengan penyerahan tokoh wayang kepada Ki Tantut Sutanto, dalang asal Malang, Jawa Timur. Sejumlah anggota MPR hadir dalam acara ini. Mereka adalah Anang Prihantoro (DPD), Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat), M. Ali Thaher (PAN), Hj. Anna Mu'awamah (PKB), dan H. Zulkiflimansyah (PKS).

Sebagai anggota DPD dari dapil Banten, Ahmad Subadri memang ikut berperan hingga terselenggaranya wayang kulit di Kota Tangerang ini. Kepadanya, muncul pertanyaan, kenapa di daerah Banten digelar wayang kulit, bukan wayang golek, kesenian tradisional Sunda.


Menjawab pertanyaan itu, Ahmad Subadri menjelaskan, masyarakat Kota Tangerang sekarang sudah sangat plural, antara pribumi dan pendatang sudah berimbang. Kebetulan ada permintaan agar diadakan pertunjukan wayang kulit.

"Ini menarik, karena pementasan wayang kulit  diKota Tangerang jarang terjadi, sementara wayang golek sudah biasa," kata Ahmad Subadri dalam sambutannya.

Sekda Kota Tangerang Dadi Budairi mewakili Walikota Tangerang agaknya juga ingin menjelaskan pementasan wayang kulit di Kota Tangeran ini penting. Karena dilihat dari komposisi penduduk, Kota Tangerang ini merupakan  miniatur Indonesia.

"Berbagai suku, agama ada di Kota Tangerang. Karena itulah, pelaksanaan Empat Pilar di Kota Tangerang berjalan baik," ungkapnya.

Tujuan dari pementasan seni budaya wayang kulit ini, seperti dikemukan oleh Kepala Bagian Pemberitaan dan Hulembaga Biro Humas MPR Purwadi, memang untuk mereaktualisasikan nilai-nilai Empat Pilar, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, pementasan ini juga bertujuan melestarikan kesenian tradisional.  

Menurut Purwadi, MPR melakukan sosialisasi lewat seni budaya ini telah berlangsung sejak 2011. "Sudah ratusan seni budaya kita gelar. Bukan hanya wayang kulit, tapi juga seni tradisional lainnyan sesuai seni buadaya setempat. Dan, di Kota Tangerang memilih wayang kulit, dengan lakon Gondomono Sayemboro, dinilai tepat," ujar Purwadi.

Tokoh Raden Gondomono memang patut diteladani. Sebagai putra mahkota di Kerajaan Pancanala, tapi ia menolak menjadi raja, karena ingin mengabdi kepada Prabu Pandu di negara Hastina. Meski akhirnya ia tewas di tangan Bimasena, putra Pandu. Dan, inilah contoh pemimpin yang tidak gila jabatan.

Terakhir, dalam rilis Humas MPR, sesuai harapan Ahmad Subadri, apa yang disampaikan oleh dalang lewat cerita Gondomono Sayemboro ini menjadi tontonan dan juga tuntunan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya