Berita

foto :net

Nusantara

1.000 Nelayan Tolak Reklamasi Teluk Jakarta

KAMIS, 03 DESEMBER 2015 | 11:09 WIB

Sejak mulai dilayangkan gugatan oleh nelayan tradisional skala kecil dan masyarakat pesisir, muncul klaim bahwa proyek reklamasi diterima 80 persen masyarakat Muara Angke.

Namun setelah ditelusuri, ternyata diketahui tidak pernah ada konsultasi publik kepada masyarakat atas proyek reklamasi yang terdampak kepada mereka.

"Bahkan dalam fakta persidangan, tergugat (pengembang reklamasi Jakarta) tidak dapat menunjukkan izin lingkungan yang diwajibkan untuk diumumkan kepada publik," kata Muhammad Taher dari KNTI Jakarta dalam keterangannya.


Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta yang terdiri dari KNTI Jakarta, KIARA, ICEL, IHCS, LBH Jakarta, LBH Masyarakat, PBHI Jakarta, Solidaritas Perempuan Jabotabek, WALHI Jakarta dan warga Muara Angke sedianya menggelar 'Deklarasi 1000 Rakyat Muara Angke Menolak Reklamasi'. Deklarasi telah berlangsung pada Rabu, 2 November 2015, sekitar pukul 13.00 sampai selesai dengan long march Lapangan Sepakbola Muara Angke Menuju Green Bay.

"Ada juga deklarasi tokoh dan masyarakat Muara Angke (menolak reklamasi)," sambung dia seperti dimuat RMOLJakarta.Com.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan demonstrasi yang dilakukan oleh sekitar 1.000 nelayan untuk menolak reklamasi Teluk Jakarta.

"Mau demo pembangunan reklamasi ya silakan," kata Ahok di Balai Kota, kemarin (Rabu, 2/12).

"Itu hak mereka. Tapi, yang membuat konsep reklamasi bukan saya. Itu sudah ada sejak 1995. Ini pasti ada unsur politis," ujarnya lagi.

Masih kata Ahok, kajian soal reklamasi 17 Pulau di Teluk Jakarta sudah dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup sejak 1995. Bahkan, konsep, bentuk pulau, dan payung hukum reklamasi tertuang dalam Keppres 52/1995. Berangkat dari hal tersebut, Ahok menilai keputusannya memberikan izin kepada pengembang untuk memulai reklamasi bukan keinginan pribadi.

"Saya cuma meneruskan aturan yang sudah diberlakukan. Apa sih salahnya?" cetus Ahok.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya