Pasutri sesama politisi saling lapor di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa lalu. Mereka yakni bekas anggota DPR dari Fraksi Demokrat Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu dan suaminya yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Soepriyatno. Noriyu melapor duluan saat siang hari. Politisi cantik itu melaporkan suaminya karena diduga melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tapi sang suami melapor balik, Soepriyatno malah menuding istri dan kakak iparnya melakukan penganiayaan kepada dirinya. Para pegiat dunia maya menyayangkan kejadian saling lapor pasutri politisi itu.
Noriyu memang tidak menerangkan dengan detail apa saja kekerasaan yang dialaminya. Yang jelas, dia sudah menjalani pemeriksaan dan telah menjalani visum di Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Belum berganti hari,
suami Noriyu, Soepriyatno balik melapor. Dia menuding balik bahwa dirinya yang menjadi korban kekerasan oleh istri dan kakak lelakinya bernama Rusdi Syarif.
"Ini ada saling lapor, antara pelapor (Noriyu) dan beliaunya (Soepriyatno). Satunya melaporkan KDRT, satunya melaporkan penganiayaan ringan yang dilakukan kakak Noriyu berinisial RS," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti, di Mapolda Metro Jaya, kemarin.
Singkat cerita, menurut Krishna, Soepriyatno mengaku bergumul dengan kakak Noriyu tapi kemudian mengenai Noriyu.
Terkait laporan SP dan Noriyu, Krishna menyampaikan bahwa pihaknya akan menampung informasi dari kedua pihak. Polisi akan menindaklanjuti dua laporan tersebut. "Yang bersangkutan sudah memberikan klarifikasi. Kita tampung semua keterangan dari kedua pihak. Tidak bisa satu-satu karena ini saling berkaitan," katanya.
Berbeda dengan sikap Noriyu yang diam dengan media, Soepriyatno justru angkat bicara atas laporan istrinya itu. "Semuanya berita bohong! Saya korban pencakaran dan pemukulan, baju saya robek-robek," ucapnya.
Soepriyatno menjelaskan peristiwa itu bermula dari cekcok antara dirinya dengan Noriyu pada Senin (30/12) malam di rumahnya. Saat itu, menurut Soepriyatno, turut hadir kakak Noriyu bernama Rusydi Syarif. Saat cekcok itu, dia menyebut kakak iparnya itu memukulnya. Noriyu melerai, namun disebut ikut menganiaya dirinya. Bahkan keributan itu sampai mendatangkan polisi dari Resmob.
Peristiwa saling lapor pasutri politisi ini cukup membuat ramai dunia maya. Di jagat Twitter, tanggapan netizen beraneka-ragam. Ada yang bela Noriyu, bela Soepriyatno, sampai komentar bernada politisi. Misalnya, akun @agustus_45 mendukung langkah Soepriyatno. "Dasar istri jaman sekarang. Tinggal gugat cerai kan selesai, pakai lapor KDRT segala. Pilih sendiri, kalo salah pilih ya risiko sendiri," tulisnya.
Berbeda dengan @sumartateguh. Dia membela Noriyu. "Menyedihkan,... seorang wakil rakyat, orang intelek melakukan KDRT," katanya. Sementara yang bernada politis juga ada. Misalnya, @auto_pilot_by_remote. "Gerindra, Golkar, PDIP adalah 3 besar pemenang Pemilu. Anak buahnya ada yang ga beres. sudah disaring kok begini hasilnya," kicaunya yang ditimpali @ al_banjari. "Lapor ke MKD," katanya.
Meski begitu, ada juga yang berkelakar. Jangan-jangan pertikaian disebabkan karena Gerindra tergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) sementara Demokrat tidak masuk KMP maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH). "Nah lhooo....jangan-jangan karena tidak mau gabung ke KMP?," cuit @tjulianto. ***