Berita

Ilustrasi/net

KPK Harus Selidiki Lonjakan Harta Kekayaan Cabup Karawang

RABU, 02 DESEMBER 2015 | 11:03 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) harus menyelidiki kenaikan harta incumbent Bupati Karawang yang dinilai di luar dari kewajaran. Apalagi ada pengakuan data yang disampaikan dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dalam pilkada 2010 tidak sesuai kenyataan.

Demikian disampaikan politisi Partai Gerindra Karawang, Yanto, setelah KPUD Kabupaten Karawang mengumumkan LHKPN enam pasangan calon bupati Karawang beberapa hari lalu, sebagaimana disampaikan dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 2/12).

Berdasarkan data yang diumumkan KPUD Karawang, menurut Yanto, kenaikan harta kekayaan yang cukup signifikan dari pasangan calon incumbent Cellica Nurrachadiana dari Rp 2,2 miliar pada laporan tahun 2010 menjadi Rp 37,9 M pada tahun 2015. Kenaikan harta diperkirakan 17 kali lipat kenaikannya.

"Kalau kita lihat Cellica sebelumnya hanya anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan baru menjabat Plt Bupati Karawang hanya hitungan bulan saja. Gaji dan tunjangannya sebagai Plt Bupati tidak memungkinkan mendapatkan penghasilan sebanyak itu," kata Yanto.

Kalau perlu, kata Yanto, KPK melakukan pembuktian terbalik, jangan sampai kenaikan harta kekayaan Cellica menimbulkan praduga yang tidak baik di mata publik jika KPK tidak melakukan pengecekan secara mendalam. ‎ Yanto juga mempertanyakan klarifikasi Cellica atas  jumlah kekayaannya.

"Jika memang Cellica beralasan hanya karena etika tidak memasukan hartanya semua pada tahun 2010 dianggap takut melebihi kekayaan Ade Swara waktu itu sangat tidak masuk akal sekali dan justru kejujuran Cellica patut dipertanyakan sebagai calon pemimpin. Sehingga yang bersangkutan dapat dikategorikan dalam pemalsuan data. Bisa aja ini menjadi celah KPK masuk untuk melakukan penyelidikan," tambah Yanto.‎ [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya