Berita

PDIP Langsung Pecat Anggota Yang Ditangkap KPK Lewat OTT

RABU, 02 DESEMBER 2015 | 09:08 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Perilaku anggota PDI Perjuangan yang tidak taat pada perintah partai dan menyalahgunakan kekuasaan membuat marah dan geram Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. 

Kemarahan Hasto ini terkait dengan ditangkapnya Ketua Komisi III DPRD Banten dari Fraksi PDIP, FL Tri Satya, dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tri Satya ditangkap bersama dengan Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Partai Golkar SM Hartono, dan Direktur Utama PT Banten Global Development, Ricky Tapinangkol karena dugaan suap. 

‎"Sanksi pemecatan seketika diberlakukan bagi anggota fraksi PDIP Provinsi Banten yang terkena OTT KPK. Selanjutnya yang bersangkutan bukan lagi anggota partai dan tidak akan diberikan bantuan hukum," kata Hasto beberapa saat lalu (Rabu, 2/12).‎

‎Hasto menegaskan bahwa instruksi partai kepada seluruh kadernya di legislatif dan eksekutif sudah berulang kali. Bahkan PDIP juga sudah memelopori rekening gotong royong untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan partai. 

‎"Namun masih saja ada yang tidak berdisiplin. Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan, dan partai ikut bertanggung jawab di dalam mencegah korupsi," tegas Hasto.‎

‎Dalam sekolah calon kepala daerah, katanya, juga telah disampaikan materi anti korupsi dan komitmen para calon kepala daerah untuk tidak korupsi. Hasto tidak mau berspekulasi‎ apakah ada motif politik dibalik penangkapan tersebut, mengingat ada kesan  terhadap adanya target tertentu yang ditujukan kepada partai pendukung pemerintah.‎

‎"Korupsi ya korupsi. Partai langsung memecat dan tidak akan pernah memberikan perlindungan," kata Hasto.  

‎‎Secara kelembagaan, lanjut dia, PDIP konsisten dalam upaya pemberantasan korupsi. Pemecatan seketika ini salah satu bentuk konsistensi tersebut. 

‎"Ketua Umum PDIP selalu mengingatkan dan memberikan arahan kepada kader untuk menjauhi praktik korupsi. Karena akibat ulah individu, citra partai menjadi rusak," pungkasnya. [ysa]‎

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya