Berita

Asep Warlan Yusuf

Tak Hanya Menteri, Jokowi Sendiri Dinilai Tidak Paham Nawacita

SELASA, 01 DESEMBER 2015 | 16:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan politikus PDI Perjuangan Eva K. Sundari bahwa tidak semua menteri mengerti Nawacita dan Trisakti diamini. Namun, Presiden Joko Widodo sendiri juga dinilai tidak paham.

"Saya mengamini pernyataan itu. Tapi saya lebih luas lagi melihatnya, Presiden juga begitu, nggak ngerti," ujar pengamat politik Prof. Asep Warlan Yusuf kepada Kantor Berita Politik RMOL petang ini.

Menurutnya, PDIP sedang bermain billiar. Ibarat permainan bola sodok, yang ditembak menteri, tapi tujuan akhir sebenarnya untuk membidik Presiden.

"Substandi nawacita sangat bagus. Tapi kita dari awal meragukan Presiden. Tidak ada kemampuan memahami substansi nawacita," ungkapnya.

Dalam kondisi seperti itu, dia menambahkan, PDIP jangan malah merecoki Presiden. Tapi harus ikut membantu, mengawal Presiden agar janji-janji yang sudah disampaikan pada masa kampanye bisa dijalankan dengan baik.

"Mau tidak mau, suatu keniscayaan, Presiden dibantu. PDIP jangan pragmatis hanya memikirkan kursi menteri dan 2019, tapi harus membantu semaksimal mungkin," tandasnya.

Dalam diskusi "Bersih-bersih Kabinet, Menggusur Menteri Anti Nawacita dan Trisakti' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL pada Minggu kemarin, Eva mengibaratkan Jokowi berjalan bersama perampok, berenang bersama para hiu. Karena sejumlah menteri yang mengabaikan nawacita dan trisakti.

Siapa-siapa kira perampok dan hiu yang dimaksud Eva? Menurut Asep, itu umunya para menteri di bidang ekonomi, bukan politik. "Itu menteri yang bidang ekonomi. Karena itu yang dirasakan rakyat. Kalau politik, bagaimana kegaduhan Golkar karena kebijakan pemerintah misalnya, rakyat nggak begitu ngerti," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya