Berita

ilustrasi/net

PT DI Dikerdilkan, Wajar Banyak Anak Bangsa Yang Cerdas Kerja Di Negara Lain

SENIN, 30 NOVEMBER 2015 | 04:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna tidak semestinya  menyebut PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk membuat sayap saja tidak bisa.

Karena itulah pihaknya lebih memilih membeli helikopter AgustaWestland AW101 buatan Italia-Inggris untuk keperluan operasional very very important person (VVIP) ketimbang EC-725 bikinan PT DI.

"Kalaupun KSAU menganggap 'ketakmampuan' PT DI tak selayaknya diucapkan dengan pernyataan yang sangat merendahkan bangsa Indonesia. Faktanya selepas 'kuasa' BJ Habibie hilang dari IPTN (PT DI) seiring reformasi politik, kan rezim penguasa berikutnya mencampakkan bahkan sengaja membikin kerdil PT DI," ucapnya (Minggu, 29/11).


Padahal, sambung Ma'mun, PT DI itu bagian dari cara Soekarno dahulu untuk mengangkat marwah bangsa ini di hadapan bangsa-bangsa lain.

"Namun karena piciknya cara pandang politik elit bangsa ini yang tak memahami dan menganggap penting national interest, maka proyek yang dimaksud untuk mengangkat marwah bangsa pun dikerdilkan," ungkap dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Padahal banyak negara-negara lain yang iri terhadap PT DI, tapi justru di Indonesia proyek ini dilecehkan dan dikerdilkan. Akibatnya anak-anak bangsa yang cerdas-cerdas yang dulu disekolahkan ke luar negara memiliki kerja di negara lain  karena tak lagi dibutuhkan oleh bangsa yang bebal ini.

"Mereka pun hijrah ke luar negeri (Malaysia, Korsel dan negara lainnya) untuk  mengerjakan proyek yang sama yang dikerjakan oleh PT DI. Inilah negeri bebal bernama Indonesia," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya