Berita

Bisnis

Minat Relokasi Industri TPT Tiongkok Bukti Indonesia Masih Potensial Investasi Padat Karya

MINGGU, 29 NOVEMBER 2015 | 12:59 WIB | LAPORAN:


Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberi catatan khusus terhadap minat investasi dari Tiongkok  menanamkan modalnya di sektor tekstil. Identifikasi minat investasi  tersebut dilakukan dalam kegiatan one on one meeting kerjasama dengan KJRI Shanghai akhir pekan lalu.

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani masuknya minat tersebut menunjukkan  Indonesia tetap merupakan negara yang menarik untuk investasi-investasi di sektor padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), serta membantu upaya pemerintah mendorong penciptaan lapangan kerja.
 
"Tercatat dari sektor tekstil minatnya 8 juta dolar AS. Kita akan berusaha keras mengawal agar minat ini terealisasi karena ada potensi cukup besar industri TPT Tiongkok akan melakukan relokasi. Identifikasi minat ini menunjukkan Indonesia masih potensial untuk investasi padat karya, bersaing dengan negara ASEAN lainnya, khususnya Vietnam," katanya dalam keterangan resmi pada pers, Minggu (29/11).

"Tercatat dari sektor tekstil minatnya 8 juta dolar AS. Kita akan berusaha keras mengawal agar minat ini terealisasi karena ada potensi cukup besar industri TPT Tiongkok akan melakukan relokasi. Identifikasi minat ini menunjukkan Indonesia masih potensial untuk investasi padat karya, bersaing dengan negara ASEAN lainnya, khususnya Vietnam," katanya dalam keterangan resmi pada pers, Minggu (29/11).
 
Franky mengakui Vietnam merupakan pesaing kuat Indonesia  menarik investasi dari sektor TPT. Dari data yang dirilis oleh Financial Times periode 2010-September 2015, tercatat 5 proyek TPT dari Tiongkok senilai 470 juta dolar AS diinvestasikan ke Vietnam. Proyek-proyek tersebut tercatat menyerap 12.280 tenaga kerja. Sedangkan investasi dari Tiongkok ke Indonesia lebih ke industri logam dan konstruksi. Untuk industri logam, tercatat investasi Tiongkok meliputi 12 proyek yang diinvestasikan ke Indonesia dengan nilai investasi  5,3 miliar dolar AS dan menyerap 5.906 tenaga kerja.
 
"Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan perbaikan iklim investasi. Salah satunya terkait langsung dengan industri padat karya, termasuk TPT, adalah paket kebijakan ekonomi yang memberikan kepastian pengupahan. Isu pengupahan cukup krusial di industri padat karya termasuk TPT," paparnya.

Menurut Franky, pemerintah yang menetapkan target penciptaan lapangan kerja sebesar 2 juta per tahun terus berupaya  memenuhi target tersebut. Sektor padat karya seperti sektor TPT dan alas kaki menjadi salah satu sektor prioritas.
 
Berdasarkan data BKPM Januari-September 2015, realisasi investasi mencapai Rp 259,7 triliun, naik 16,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 343,7 triliun. Jumlah ini memberikan penyerapan tenaga kerja hingga 1.059.734 orang, naik 9,3 persen  dari tahun lalu sebanyak 960.336 orang.
 
Sementara itu, realisasi investasi Tiongkok secara kumulatif Januari-September 2015,  mencapai 406 juta dolar AS dengan jumlah proyek mencapai 705 proyek. Sedangkan dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi Tiongkok rata-rata tumbuh 66 persen per tahun, dari  174 juta dolar AS  pada tahun 2010 menjadi lebih dari  800 juta dolar AS tahun lalu. Selain itu, dari sisi rencana investasi sejak 2010 hingga September 2015 tercatat minat investasi dari Tiongkok menembus angka  36 miliar dolar AS.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya