Berita

net

Hukum

Bebas Kepentingan, Pimpinan KPK Sebaiknya Dari Unsur Akademisi

SABTU, 28 NOVEMBER 2015 | 04:00 WIB

Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi jilid ke-IV diharapkan berasal dari kalangan akademisi, bukan Kejaksaan maupun kepolisian.

"Sebab selama ini, calon pimpinan KPK yang terpilih tetap dari kejaksaan, kepolisian dan pengacara," kata pakar hukum dari Universitas Sumatera Utara Syafruddin Kalo SH di Medan, seperti dikutip Antara, Sabtu (28/11).

Menurutnya, pimpinan KPK dari kalangan perguruan tinggi tidak ada kepentingan politik, lembaga, dan institusi lainnya.


"Capim KPK dari dosen yang berlatar belakang dunia pendidikan itu, tidak ada kepentingan apa-apa, selain hanya bertujuan untuk mengabdi bagi negara, menegakkan hukum, serta pemberantasan kasus korupsi," jelas Syafruddin.

Dia menyebutkan, capim KPK dari staf pengajar di perguruan tinggi itu juga memiliki segudang pengalaman dalam mendidik mahasiswa sebagai calon-calon sarjana dan juga sebagai pimpinan nasional.

Oleh karena itu, kemampuan capim KPK dari kalangan akademisi tidak diragukan lagi dan sudah memiliki skill dalam mengusut kasus korupsi yang telah merugikan keuangan negara itu.

"Jadi, sudah saatnya capim KPK itu, kita percayakan kepada dosen untuk memimpin lembaga antirasuah tersebut," kata Syafruddin.

Dia menambahkan, capim KPK dari seorang pendidik tersebut, mampu dalam memimpin lembaga penegak hukum, tegas, pintar, bijaksana, dan tidak dapat diintervensi kelompok mana pun yang memiliki kepentingan.

Selain itu, sangat hati-hati dalam bertindak, mengeluarkan kebijakan, dan berani membongkar kasus-kasus korupsi cukup besar yang selama ini tidak pernah terungkap ke permukaan.

"Masyarakat selalu percaya dan tidak pernah ragu kepada capim KPK dari akademisi, hal ini harus menjadi pertimbangan," tegas Syafruddin. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya