Sepekan setelah terjadi perampokan dan pemerkosaan terhadap seorang perempuan di Jembatan Penyeberangan Orang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, JPO itu kini mulai berubah.
Tidak ada lagi rerimbunan daÂhan pohon yang biasanya menuÂtupi JPO di Jalan TB Simatupang itu. Tapi, seperti biasa, JPO ini tetap sepi dari orang yang meÂnyeberang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, telah memerintahkan anak buahÂnya agar semua JPO lebih terÂbuka, sehingga bisa terpantau dari bawah.
Siang itu, jam baru menunjukÂkan pukul 12 siang. Jembatan yang lokasinya bersebelahan dengan Plaza Pondok Indah ini sepi. Hampir dua jam, tidak terlihat seorang pun yang meÂnyeberang.
Akhirnya, muncul seorang pria muda yang terlihat ragu-ragu saat akan menaiki jembatan kusam ini. Memberanikan diri, lelaki bernama Gofar ini lantas naik satu persatu anak tangga seÂcara perlahan. "Agak takut, soalÂnya sepi," ujarnya, kemarin.
Sesampainya di atas, pria berumur 30 tahun ini memilih berjalan cepat menyusuri jemÂbatan. "Sudah biasa lewat sini. Tapi, sejak kejadian itu, jadi ada perasaan takut," kata dia.
Lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam ini, memaksaÂkan diri lewat jembatan karena akan bertemu temannya di Plaza Pondok Indah.
"Kan siang hari, jadi dipaksaÂkan saja. Kalau malam tak beraÂni. Lagian lumayan, menghemat waktu. Kalau tidak lewat sini, lama, harus memutar karena ada jalan tol," kata dia.
Jembatan sepanjang 50 meter ini mulai berbenah. Cat yang menutup coretan di sepanjang jembatan belum kering betul. Namun, ada sedikit coretan yang tidak ditutupi dengan cat karena letaknya sulit dijangkau. Jembatan juga sudah bersih dari rerimbunan pohon yang menutuÂpinya. Walhasil, kondisinya menÂjadi terang benderang dan setiap orang yang berada di atas jemÂbatan bisa terlihat dari bawah.
Tiga lampu yang berada di tengah-tengah yang sebelumnya mati, kini sudah menyala. Dua lampu sorot telah ditempatkan di sisi kanan dan kiri jembatan. Namun, belum terlihat CCTV di jembatan tersebut seperti yang diinginkan Ahok. Gubernur Jakarta ini, ingin ada CCTV yang terhubung ke kelurahan setempat.
Suara bising lalu lalang kendaraan yang melaju kencang di jalan tol, keras terdengar di atasjembatan. Akibatnya, suara teriakan atau omongan orang di atas jembatan, tidak akan terdengarhingga bawah.
Salah satu pekerja dari Sudin Perindustrian dan Energi, Mahrup mengaku telah melakukan pemasangan lampu baru di JPO Lebak Bulus. "Tiga lampu di tengah, kita buat lebih terang, dari 70 watt kita ganti ke 150 watt. Juga di sisi kanan-kiri, kita tambahkan dua lampu tembak 400 watt," ujar Mahrup di JPO Lebak Bulus, kemarin.
Berjalan menyusuri jembatan, kondisinya terlihat rapi. Sampah-sampah botol plastik dan kertas yang sebelumnya berserakan di sepanjang jembatan, juga sudah tidak terlihat lagi.
"Pak Lurah minta agar coretan ini dihilangkan. Pohon yang menjorok ke arah taman juga dipangkas agar lebih terang," ujar Asisten Mandor PPSU Kelurahan Pondok Pinang, Faturohman, kemarin.
Selain itu, Faturohman mengatakan, saat ini dirinya bersama sejumlah pekerja membersihkan saluran air di bawah JPO Lebak Bulus agar tidak lagi mampet. "Karena mampet membuat lemÂbab dan akhirnya orang enggan menggunakan JPO," kata dia.
Sedangkan pemandangan kurang sedap terlihat saat naik dan turun tangga JPO di sisi dekat Carrefour, Lebak Bulus. Sejumlah pakaian basah diganÂtung di pagar anak tangga. Selain itu, sejumlah dahan pohon jugamasih menutupi sebagian jemÂbatan. Di bawah jembatan, pemandangan sedikit asri karena banyak tanaman tertata rapi.
Simin, penjulan taman di sekitar JPO Lebak Bulus memÂbenarkan peristiwa perampokan dan pemerkosaan di JPO Lebak Bulus. "Benar, kejadiannya di tengah-tengah jembatan, Sabtu sore lalu (21/11)," kata Simin.
Saat kejadian, kata Simin, konÂdisinya gelap karena mendung dan gerimis. "Biasanya kalau sudah gerimis dan hujan, tidak ada lagi orang naik jembatan itu. Makanya, saya kaget juga mbak-mbak itu berani naik sendirian," kata dia.
Apalagi, lanjut pria berkulit gelap ini, mulai pukul 5 sore sudah tidak ada lagi orang berani melewati jembatan itu. "Kalau yang ramai-ramai ada, tapi sangatjarang. Kejadiannya kemarin juga jam 5 sore," kata dia.
Soal penerangan, Simin mengatakan, sudah sejak lama jemÂbatan tersebut tidak ada lampu penerangannya. "Enam bulan lalu pernah diganti lampunya. Tapi tiga hari setelah itu mati lagi. Jadi gelap."
Dia berharap, pihak kepolisian bisa secepatnya menemukan pelakunya karena telah meresahkan masyarakat.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan DKIJakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk memperÂbaiki 61 JPO yang tidak layak.
"Anggarannya kisarannya Rp 100-150 juta setiap JPO," kata Andri, kemarin.
Dengan anggaran tersebut, kaÂta Andri, perbaikan JPO meliputi banyak hal, seperti selasar, lanÂtai, tangga, hingga menghapus coretan-coretan liar. "Intinya, dibuat nyaman."
Dia memastikan, proyek reÂvitalisasi 61 JPO menggunakan mekanisme lelang terbuka. "Pak Gubernur sudah menginstrukÂsikan untuk mekanisme lelang, sehingga perusahaan yang meÂnang betul-betul perusahaan bonafit," kata dia.
Apalagi, kata Andri, anggaran revitalisasi JPO sudah masuk daÂlam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Sabtu (21/11), seorang karyaÂwati berusia 23 tahun menjadi korban perampokan dan kejahatan asusila di JPO yang menghubungkan ruko Plaza Pondok Indah dengan Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kasus ini masih dalam peÂnyelidikan Polres Metro Jakarta Selatan. ***