Berita

bastian simanjuntak/rmol

Bisnis

Geprindo: Hanya Kelompok Pemodal Besar dan Antek Asing yang Inginkan MEA!

KAMIS, 26 NOVEMBER 2015 | 14:45 WIB | LAPORAN:

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan Januari 2016 mendatang harus ditolak. MEA akan menghilangkan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

Begitu dikatakan Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Bastian P Simanjuntak, Kamis (26/11) dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Kamis (26/11).

"Dengan MEA asing akan bebas menguasai perdagangan, Investasi Sumber Daya Alam (tambang, kebun, perikanan), tenaga kerja, sektor jasa, arus modal," sambungnya.


Menurutnya, masyarakat Indonesia tidak pernah menginginkan MEA. Hanya sekelompok pemodal besar dan antek asing yang menggagas konsep MEA.

"Saya yakin 99 persen masyarakat Indonesia tidak pernah menginginkan MEA. Hanya 1 persen sekelompok pemodal besar dan antek-antek asing yang menggagas konsep MEA ini," jelasnya.

MEA adalah produk liberalisasi hampir di segala sektor. MEA adalah bentukan negara-negara boneka dan para pemimpinnya, yang ingin menguasai ekonomi negara-negara kaya di Asean seperti Indonesia, dan Myanmar.

"Negara-negara boneka, pemimpin-pemimpin boneka adalah antek-antek negara maju yang selalu berusaha membuka segala hambatan-hambatan ekonomi yang ada di negara-negara Asean," jelas Bastian. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya