. Saat Indonesia menyatakan diri masuk komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka di saat yang sama harus mulai berkemas dan menata diri untuk menghadapinya. Di tengah berbagai persoalan yang membelit kondisi dalam negeri saat ini, semua pihak harus sadar untuk bersama-sama menghadapi tantangan MEA.
"Ya suka tidak suka, mau tidak mau. Indonesia sudah sepakat masuk dalam MEA, oleh karena itu harus siap," kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Nasdem, Donny Imam Priambodo, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 23/11).
Di sisi lain, Donny menyorot sektor tenaga kerja sebagai persoalan sangat krusial, yang menjadi salah satu domain penting bagi seluruh negara ASEAN yang tergabung dalam MEA. Melalui sektor ini, setiap negara ASEAN akan berupaya memperbanyak serta meningkatkan cadangan devisanya dari negara lain.
Donny memperkirakan, setiap negara anggota MEA akan berlomba meningkatkan keahlian dan ketrampilan tenaga kerjanya, guna memenuhi kuota yang ditargetkan masing-masing negara.
Donny memperkirakan, setiap negara anggota MEA akan berlomba meningkatkan keahlian dan ketrampilan tenaga kerjanya, guna memenuhi kuota yang ditargetkan masing-masing negara.
"Untuk persoalan tenaga kerja ini, memang Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam mempersiapkan tenaga kerja yang dapat bersaing dengan tenaga kerja negara ASEAN lainnya, terutama dalam bidang industri. Namun saya yakin kita pasti bisa mempersiapkan seiring perjalanan MEA ke depannya," ungkap Doni.
[ysa]