Luhut Binsar Panjaitan:net
Jenderal Luhut belum lama ini baru kembali dari lawaÂtannya ke Australia. Di sana dia melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi negeri kanguru. Diakuinya saat kunjungan, dia sempat diajak ngobrol terkait wacana moratorium hukuman mati dengan pemerintah Australia. Namun, purnawirawan Jenderal TNI itu menoÂlak membahas isu itu. Sampai di Tanah Air, isu itu jadi heboh. Luhut pun berupaya untuk meyakinkan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk terus menjalankan hukuman mati utamanya bagi bandar narkoba. "Soal hukuman mati, kita jalan terus kok," ujar Luhut PanÂjaitan ketika dihubungi Rakyat Merdeka. Berikut petikan wawancaranya;
Apakah benar ada percakapan dan kesepakatan berupa moratorium hukuman mati dengan pemerintah Australia?
Wah, itu tidak ada. Tidak ada moratorium. Kita jalan terus.
Mengapa muncul percakaÂpan seputar moratorium hukuÂman mati dengan Australia?
Mengapa muncul percakaÂpan seputar moratorium hukuÂman mati dengan Australia?Ini kan pertemuan bukan membahas moratorium hukuman mati. Kita bahas tentang kondisi perekonomian Indonesia.
Bagaimana sikap pemerinÂtah Indonesia dengan adanya moratorium hukuman mati dengan Australia? Lah, tidak ada itu. Tidak ada moratorium hukuman mati. Di sana bahas perekonomian. Kita, Indonesia jalan terus dengan huÂkuman mati yang sudah ditetapÂkan. Sekali lagi saya katakan, saya tidak mengatakan adanya moratorium hukuman mati itu.
Lalu, apa saja yang dibiÂcarakan dengan Pemerintah Australia?Yang kita bicarakan dan saya jelaskan ya Indonesia sedang fokus dululah membenahi perÂekonomian kita. Posisi ekonomi kita sedang perlu pembenahan yang segera dilakukan. Itu saja, bukan soal moratorium hukuÂman mati loh.
Apa saja bidang perekoÂnomian yang dibicarakan dengan Australia? Banyak yang kita bahas. Soal kerja sama membangun perekonoÂmian yang baik. Mereka (Australia) tertarik dengan pengembangan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai 5 persen dalam enam bulan teraÂkhir tahun ini, dan diperlukan lebih banyak lagi investasi asing guna membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia, dalam kebijakan yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo sekarang ini. Kondisi perekonomian Indonesia membutuhkan konsentrasi dan fokus untuk pembenahan. Itu sajalah dulu yang kita pikirkan dan kerjakan.
Di sektor apa saja kerja sama yang dibicarakan denÂgan Australia? Banyak. Ada banyak itu. Hal-hal kerja sama dengan Indonesia untuk pembangunan perekonoÂmian. Yang besar-besar, yang bagus-bagus. Ya, banyaklah.
Jadi tidak benar ada moraÂtorium mengenai hukuman mati yang dibicarakan dengan Australia?Saya katakan, kita fokus paÂda pembenahan perekonomian. Kemarin itu penjelasan (kepada pers) juga soal perekonomian kita. Kalau soal hukuman mati, tidak ada. Kita jalan terus kok. ***