Berita

P3SRS MK Akan Laporkan Teror dan Intimidasi Orang Suruhan Jenderal ke Polisi

MINGGU, 22 NOVEMBER 2015 | 16:22 WIB | LAPORAN:

Tindak intimidasi terhadap sejumlah pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun perkantoran Menara Kuningan (P3SRS MK) Jalan H.R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan kembali terjadi. Kemarin, sekitar ‎50 orang tak dikenal yang diduga membawa senjata api melakukan intimidasi dengan cara memaksa masuk ke ruangan pengurus P3SRS MK serta menyegel ruangan tersebut.

‎Salah seorang ‎asisten pengurus P3SRS MK, Christine, bahkan mengalami teror mulai dari Jumat (20/11) sore hingga Sabtu (21/11) siang. Teror dilakukan melalui mematikan aliran listrik ke kantor badan pengelola dengan tujuan Christine segera meninggalkan ruangan kantor badan pengelola.

‎Christine mengaku akan melaporkan dugaan tindak pidana intimidasi dan perbuatan tidak menyenangkan tersebut ke kepolisian, Senin (23/11). ‎Kata dia, sekitar jam 3 pagi listrik dimatikan, dilanjutkan dengan intervensi penarikan satpam yang berjaga di kantor badan pengelola hingga tidak ada satupun satpam di kantor tersebut.

‎"Sementara sekitar 12 tenaga keamanan yang katanya mendapat perintah dari 'pengurus hasil RULB' yang diketuai Jenderal HP bergerombol di depan pintu badan pengelola dan melarang saya masuk kembali ke kantor badan pengelola setelah dari toilet," kata dia dalam keterangannya, Minggu (22/11).‎

"Upaya intimidasi agar saya meninggalkan ruang kantor ini sungguh tidak bisa diterima. Karena itu kami akan melaporkan kejadian ini," sambung Christine menceritakan kronologi intimidasi.

‎Pengurus P3SRS MK lain, Ismed Sitepu menyatakan 50-an orang tak dikenal tersebut diduga merupakan suruhan Jenderal HP. Mereka telah mengganggu stabilitas operasional gedung perkantoran.

‎Menurutnya, jika kondisi ini berlanjut dan berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan manajemen pengelolaan gedung yang selama ini berjalan baik ke depan bisa terhambat, bahkan sampai tidak beroperasi.

‎"Manuver mantan Jenderal ini sudah mengganggu kenyamaman ribuan karyawan dari ratusan kantor yang berdomisili di sini," terang Ismed.

‎Ketua Dewan Pengawas P3SRS MK, Dr Rufinus Hutauruk menyayangkan bentuk intimidasi yang terjadi hingga Menara Kuningan tersebut.

‎"Sayang sekali kalau ada seorang mantan jenderal menjadi alat pengusaha. Jika ada ketidakpuasan ya layangkan gugatan ke pengadilan. Jangan malah melanggar aturan yang berlaku. Ini bukan jaman Orba," beber Rufinus.

‎Seperti diketahui, Jenderal HP adalah Komisaris PT Prima Sarana Abadi yang dimiliki Johannes Chandra, orang yang dikait-kaitkan dengan kasus SKK Migas. Dan saat ini PT PSA sedang melakukan negosiasi kerjasama dengan perusahaan minyak PT Petro China. Diduga, sejumlah manuver yang dilakukan purnawirawan jenderal di Menara Kuningan ini terkait negosiasi yang saat ini sedang dilakukan dengan perusahaan minyak dari China tersebut.‎ [sam]‎

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya