Berita

Bamusi Cium Upaya Adu Domba PDIP Dengan Umat Islam

KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 | 20:07 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

.  DPP PDI Perjuangan merespon secara cepat kritik dan protes yang disampaikan berbagai kalangan khususnya tokoh-tokoh umat Islam atas adanya pemberitaan di salah satu media online yang bernada mengadu domba antara umat Islam dan PDI Perjuangan.

Wasekjen DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan yang juga Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Ahmad Basarah mengungkapkan, dalam pemberitaan di salah satu media online menyebutkan Siti Musdah Mulia mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyinggung perasaan umat Islam itu dalam kapasitas sebagai Politikus PDI Perjungan.‎

"Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat, khususnya kalangan umat Islam akibat pemberitaan itu, DPP PDI Perjuangan perlu mengklarifikasi," kata Basarah beberapa saat lalu (Kamis 19/11).

Pertama,  menurut hasil klarifikasi DPP PDI Perjuangan, Musdah Mulia menyatakan bahwa berita tersebut adalah berita lama yang muncul sebelum bulan Ramadhan yang lalu yang dimunculkan kembali. Dan secara substansi, Musdah Mulia juga membantah pernah membuat pernyataan tersebut.

"Beliau bersedia dikonfrontir dengan media yang mengutip dan memberitakan pernyataan tersebut," ujarnya.

Kedua, kata Basarah, Siti Musdah Mulia selama ini belum pernah  memiliki Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan sehingga pernyataan-pernyataannya tidak dapat dikategorikan sebagai sikap politik PDI Perjuangan secara institusional.

"Dan berita tersebut adalah rekayasa untuk punya tendensi untuk mengadu domba," ungkap Basarah.

‎Ketiga, sikap PDI Perjuangan terhadap dunia Islam dan munculnya berbagai aksi terorisme di dunia sudah sangat jelas. Bahwa PDI Perjuangan menolak berbagai macam dan bentuk aksi kekerasan dan terorisme atas nama apapun dan oleh kelompok, golongan maupun negara manapun, termasuk kelompok atau golongan yang mempolitisasi kesucian agama.

‎Keempat, PDI Perjuangan menilai bahwa penyelesaian berbagai aksi terorisme di dunia tidak bisa hanya menyalahkan dunia Islam saja. Apalagi dengan menuduh secara serampangan sekolah-sekolah Islam dan pesantren di Indonesia sebagai penyebab munculnya terorisme di Indonesia.

PDI Perjuangan justru mengakui bahwa sekolah-sekolah Islam dan pesantren-pesantren di Indonesia sebagai sarana perjuangan bangasa Indonesia  untuk merebut  kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.  Sesungguhnya aksi kekerasan terhadap kemanusiaan juga pada awalnya dialami kalangan dunia Islam oleh dunia Barat misalnya ketika mereka mendukung penjajahan bangsa Israel atas bangsa Palestina.

‎ Dan di sisi lain, lanjut Basarah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden RI kelima juga pernah punya sikap yang tegas terhadap aksi unilateral Amerika Serikat  ke Iraq tahun 2004 yang lalu.

‎ Kelima, pengakuan PDI Perjuangan terhadap perjuangan Islam juga dibuktikan dengan didirikannya Baitul Muslimin Indonesia yang menjadi ormas Islam PDI Perjuangan.

Semua hal tersebut membuktikan bahwa PDI Perjuangan adalah partai politik Nasionalis yang juga concern terhadap perjuangan ummat Islam  Indonesia, khususnya Islam yang bernafaskan Rahmatan lil Alamiin yang dapat hidup berdampingan dengan penuh semangat persaudaraan dengan semua agama-agama dan kepercayaan yang hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya