Berita

Data Konsultan Keuangan Langkah Kembalikan Aset Pelindo II

KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 | 06:13 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Data tiga konsultan keuangan yang dihadirkan Pansus Pelindo II merupakan langkah untuk mengembalikan aset negara yang ada di PT Pelindo II yang selama ini dikuasai pihak asing.

"Nilai kontrak tahun 2014 jauh lebih kecil dibandingkan 1999, ini ada keanehan dan menjadi persoalan besar. Data konsultan keuangan jadi pintu masuk mengembalikan aset negara," kata Ketua Panitia Khusus Angket Pelindo II, Rieke Diah Pitaloka, dalam keterangan Rabu malam (18/11).

Rieke menjelaskan, indikasi aset Pelindo II dikuasai pihak asing secara sistematis melalui indikasi kejahatan perbankan, indikasi kejahatan korporasi, dan finansial enjinering. Menurut dia, hal itu merupakan bentuk penjajahan modal dan keuangan negara.

"Kami minta (deutch bank) sampaikan dokumen pada hari ini dalam forum Pansus Pelindo II namun mereka membuat powerpoint tidak sama seperti data yang kami terima," kata Rieke, dalam rapat Pansus Pelindo II dengan Deutch Bank, FRI, dan Bahana Sekuritas di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen.

Rieke menjelaskan, Deutch Bank adalah satu-satunya lembaga yang melakukan evaluasi terhadap Pelindo II dan sudah kerja sejak 2013 namun kontrak kerjanya baru ditandatangani pada 2014. Pihak Deutch Bank menilai hal itu lazim namun DPR tidak berbicara lazim atau tidak namun legal atau tidak perjanjian itu.

"Direktur Deutch Bank Hongkong mengatakan bahwa itu tidak sesuai hukum artinya ilegal," katanya.

Politikus PDIP itu mengatakan FRI dan Bahana Securitas melakukan analisis dari kajian yang dilakukan Deutch Bank sehingga urgen untuk dipertemukan. Rieke menilai, ketiga lembaga tersebut menjadi salah satu kunci berbagai indikasi penyelewengan yang terjadi dalam beberapa proyek di PT Pelindo II. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya