Berita

sudirman said/net

Politik

Manuver Sudirman Said Bikin Gaduh

SELASA, 17 NOVEMBER 2015 | 20:05 WIB | LAPORAN:

Akrobat dan manuver politik yang dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said dinilai telah membuat kegaduhan dan tidak sesuai dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah merajut rekonsiliasi di antara semua kekuatan bangsa.

"Menteri adalah jabatan politik jadi memang wajarlah mereka berwacana, beretorika, berkomunikasi politik dan semua itu adalah bahasa dari anatomi politik. Hanya saja manuver yang tidak wajar bila saya soroti adalah membuat kegaduhan yang tidak cerdas atau konstruktif. Seharusnya menteri-menteri membuat harmoni yang merdu dengan langgam gerak politik dari dirijennya yaitu Presiden," jelas pengamat politik dari Point Indonesia Albert Simangunsong di Jakarta, Selasa (17/11).

Diharapkannya, Presiden Jokowi untuk secepatnya melakukan penyegaran di kabinet sebelum  akhir bulan November.


"Kalau dilihat dari sisi kinerja banyak yang harus diganti, bukan hanya pintar bikin heboh di media saja. Itu yang bermanuver pasti ada orang kuat di belakangnya," ketus Albert.

Terkait situasi yang memanas antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Ketua DPR Setya Novanto dari kacamata demokrasi adalah hal yang sehat.

"Nanti ditunggu saja hasil proses hukum atau di Majelis Kehormatan Dewan (MKD)," katanya.

Direktur Eksekutif Point Indonesia Karel Susetyo menambahkan, aksi Sudirman Said belakangan membingungkan.

"Sudirman ini sedang memainkan peran sebagai menteri atau kepanjangan tangan dari Freeport? Jangan-jangan dia melakukan itu agar aman dari resufle," katanya.

Sebelumnya, Setara Institute memaparkan hasil studi yang menyarankan agar Presiden Jokowi fokus kepada 10 menteri yang dinilai memiliki kinerja kurang baik. Setara mengadopsi empat variabel untuk menilai setiap menteri. Variabel-variabel itu adalah kompetensi kepemimpinan, dukungan politik, kinerja lembaga, dan capaian kinerja sesuai latar belakang menteri yang bersangkutan.

Para menteri yang dilayak diganti antara lain, Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Energi dam Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise.

Selain Setara, berbagai lembaga survei, politis, atau pengamat secara konsisten meminta dua menteri untuk diganti yakni Sudirman Said dan Rini Soemarno. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya