Berita

sudirman said/net

MKD Harus Hati-Hati, Boleh Jadi Sudirman Said Punya Motif Politik

SELASA, 17 NOVEMBER 2015 | 11:03 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) harus berhati-hati apabila ingin memproses kasus pengaduan Menteri ESDM Sudirman Said. Sebab boleh jadi Sudirman mempunyai motif politik ketika membawa kasus tersebut ke DPR.

"Boleh jadi bola panas dari isu pencatutan nama Presiden itu sengaja dilemparkan ke DPR oleh Sudirman sebagai siasat bagi dirinya untuk memetik tiga keuntungan sekaligus," kata Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Indonesia, Said Salahuddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 17/11).

Pertama, jelas Said, untuk tujuan membebaskan dirinya dari tuntutan publik yang terus mendesak agar ia mau mengungkap siapa anggota DPR yang telah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden.  Jadi, kalau sekarang publik kembali menanyakan soal kasus tersebut kepada Sudirman, maka dengan enteng dia cukup bilang silahkan tanya ke MKD DPR.


Kedua, untuk tujuan mengalihkan perhatian publik dari lingkungan eksekutif ke lingkungan legislatif. Kalau sebelumnya sorotan publik terkait isu tersebut mengarah kepada Sudirman yang berasal dari lingkungan eksekutif, maka selanjutnya mata publik akan beralih ke legislatif.

Ketiga, untuk tujuan membuat gaduh DPR. Apabila MKD memproses kasus tersebut, maka boleh jadi persoalan tersebut nantinya akan melebar kemana-mana. Mungkin saja isu yang pada awalnya menyangkut individu anggota DPR, kemudian berkembang menjadi pertentangan atau perseteruan di antara aktor-aktor dan kelompok-kelompok politik yang ada di DPR.

"Kalau itu yang terjadi, maka akan muncul keributan baru di lembaga perwakilan rakyat tersebut. Itu artinya Sudirman telah berhasil mengobok-obok lembaga DPR," demikian Said. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya