Berita

ilustrasi/net

HOROR DI PARIS

Keterbukaan Prancis Memudahkan Kelompok Teroris Masuk

SABTU, 14 NOVEMBER 2015 | 23:02 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Prancis merupakan negara yang menganut prinsip egalitarian, sehingga semua orang dianggap sama. Prinsip ini menjadi keyakinan mereka seperti termuat dalam kata-kata liberte, egalite, fraternite. Karena itu semua suku dan semua etnis bangsa bisa ada di Perancis.

"Kondisi itu menjadi sebuah kesempatan bagi kelompok teroris bisa masuk dan keluar Prancis dengan mudah. Kemudian mereka bisa hidup dengan baik karena mendapatakan hak hidup sesuai prinsip liberte, egalite, fraternite," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 14/11).

Menurut TB Hasanuddin, kasus serangan di Paris tak bisa lepas dari suasana keterbukaan itu. Lahirlah ratusan warga negara Perancis yang ikut ISIS. Sebaliknya, karena keterbukaan dan egalite itu juga, orang ISIS masih punya hubungan dengan warga di Prancis sendiri. Ikatan kuat memungkinkan ISIS melakukan serangan balasan di Prancis sendiri.


TB Hasanuddin sendiri yakin Prancis mampu menagatasinya, meski  memang tak semudah di Amerika Serikat karena prinsip hidup mereka yang terbuka itu.  Sementara itu sepertiga warga negara Prancis itu pendatang.

"Tak mudah mengidentifikasi mana ISIS mana tidak. Kalau di AS, misalnya, lebih mudah diindentifikasi rasnya. Kalau di sana lebih susah karena multikultur dan multietnis. Itu konsekuensi keadaannya," demikian TB Hasanuddin. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya