Berita

Bisnis

Kemenpar Punya 'Kopassus' Di Amrik

SENIN, 09 NOVEMBER 2015 | 19:32 WIB | LAPORAN:

Api optimisme baru menyala di tengah kunker Menpar Arief Yahya ke New York, Amerika Serikat lalu. Bagaimana tidak? Sekarang punya 'Kopassus' alias Pasukan Khusus para diplomat yang akan membantu mewujudkan mimpi Kemenpar menuju angka sakti 20 juta wisman di 2019, dengan turut mempromosikan Wonderful Indonesia di Negeri Paman Sam.

Suasana itu terkesan saat dialog dengan para duta besar dan konsulat di markas PTRI Perutusan Tetap Republik Indonesia pada Perserikatan Bangsa Bangsa, di 325 East 38th  Street, New York.

"Saatnya membangun negeri, menggenjot wisman, menciptakan ekosistem yang kondusif di luar negeri, ujungnya menaikkan income dan devisa dari sektor pariwisata," pinta Menpar Arief Yahya.


Memang, tidak ada garis komando antara Menpar dengan para dubes dan diplomat yang sedang bertugas di luar negeri. Seandainya pun dijawab: Tidak bisa, bukan tugas kami, itu juga tidak salah. Tetapi, demi Merah Putih, demi Bangsa Indonesia, jika itu dilakukan maka akan tercipta spirit Indonesia Incorporated.

"Kami senang, ini semacam enlightenment, pencerahan bagi kami dan para diplomat-diplomat muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Kami membutuhkan up dating seperti ini, sebagai bahan referensi untuk berdiskusi ke banyak negara di dunia, yang memiliki perwakilan di PBB. Saat ini ada 193 negara di PBB," tutur Desra Percaya, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Didampingi pada diplomatnya, Dubes/Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB, Muhamad Anshor,  Brigjen Jamaludin selaku Penasehat Militer, bersama Kamapradipta Ismono, Masni Eriza dan Achsanul Habib pun sepakat.

"Setuju, objek wisata kita seperti Pulau Lombok, itu luar biasa! Lengkap dan bisa dikemas menjadi kelas dunia. Kami setuju juga dengan kerja bersama, karena sector pariwisata memang harus dikeroyok bareng-bareng, tidak mungkin berdiri sendiri. Infrastruktur, kebersihan dan kesehatan, keamanan, transportasi, fasilitas publik, dan promosi harus kompak bersama-sama," jelas Anshor.

Menpar Arief Yahya menggambarkan peta Indonesia di kawasan ASEAN, di bawah Malaysia 27 juta, Thailand 25 juta, bahkan dengan negeri yang amat kecil di tengah Selat Malaka, Singapore 15 juta tahun 2014 lalu. Bandingkan dengan Indonesia yang baru 9,4 juta wisman.

"Terlalu jauh dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Malu saya, dengan capaian itu. Harus diakui, kami belum berhasil, itulah yang memaksa kita harus melompat dengan target double," ujar Menteri Arief Yahya.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya