Berita

hanafi rais/net

SKANDAL DIPLOMASI

Komisi I Tetap Terus Telusuri Soal Diplomasi Bayangan

SENIN, 09 NOVEMBER 2015 | 13:45 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi I DPR RI akan tetap menelusuri terkait pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Barack Hussein Obama yang diduga menggunakan jasa 'makelar'.

"Sekalipun sudah ada bantahan resmi dari Kemlu, Dubes RI untuk AS dan Dubes AS untuk RI, tetap saja ada missing link yang harus diverifikasi tentang siapa sebenarnya user jasa lobi itu karena nama Presiden RI disebut jelas dalam kontrak bisnis perusahaan lobi itu," kata Wakil Ketua Komisi I, Hanafi Rais kepada redaksi, Senin (9/11).

Menurut politisi PAN ini, swasta atau pemerintah via tangan pihak ketiga sebagai pengguna jasa lobi itu tetap harus ditelusuri.


"Itu dilakukan supaya jelas ada diplomasi bayangan atau tidak di luar prosedur resmi negara dalam kunjungan Presiden ke AS kemarin," demikian Hanafi.

Diketahui, pertemuan Presiden RI Jokowi dan Presiden AS Barack Obama beberapa waktu lalu disebut-sebut diatur oleh konsultan dari Singapura yang membayar sebesar 80 ribu dolar AS kepada perusahaan PR di Las Vegas.

Menurut akademisi dari Australia National University (ANU), Dr. Michael Buehler, penggunaan jasa konsultan di balik pertemuan Jokowi dan Obama ini membuat orang bertanya-tanya pada kemampuan Jokowi mengendalikan stafnya.

Dia menyebutkan, konsultan Singapura Pereira International PTE LTD menjalin kontrak dengan  R&R Partners, Inc. yang berada di Los Angeles. Perjanjian tanggal tanggal 8 Juni itu dicatat Kementerian Hukum AS pada tanggal 17 Juni. Disebutkan dalam kontrak itu, R&R Partners berperan sebagai pihak yang mewakili lembaga eksekutif Republik Indonesia dan akan mengatur pertemuan dengan pembuat kebijakan dan anggota Kongres juga Kementerian Luar Negeri. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya