Berita

ilustrasi/net

KNPI Maunya Program Bela Negara Diimplementasikan ke Kurikulum Pelajar dan Mahasiswa

SABTU, 24 OKTOBER 2015 | 22:40 WIB | LAPORAN:

Ketua DPP KNPI Bidang Pertahanan, Yefta Moblik, menyarankan kepada pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) agar membuat konsep sebelum program bela negara berjalan. Caranya, dengan mensosialisasikan program ini ke masyarakat di seluruh Indonesia.

Menurutnya, wacana program ini baru menyentuh kalangan atas saja dalam hal ini, akademisi, mahasiswa, pemuda, dan elit politik. Lanjut Yefta, program bela negara ini harus diimplementasikan ke dalam kurikulum sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

"Kenapa demikian? Karena penanaman ini harus dimulai sejak dini,” tutur Yefta dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu(24/10).


Walau begitu, Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tetap mendukung program bela negara. Yefta bilang, DPP KNPI bidang Pertahanan sudah melakukan audiensi dengan Kemenhan sehingga mendukung kegiatan ini. Bentuk nyata dukungan KNPI adalah menyiapkan kader-kader dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program bela negara.

Sampai akhir periode kepengurusan DPP KNPI ini pada tahun 2018, papar Yefta, pihaknya telah menargetkan sebanyak satu juta kader KNPI mengikuti program bela negara. Dirinya juga menyarankan di setiap daerah kader KNPI ikut dilibatkan dalam program tersebut.

"Karena dari 153 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang berhimpun di KNPI pasti memiliki minat dan kemampuan mengikuti program ini,” imbuhnya.

Keseriusan DPP KNPI mendukung program bela negara telah dibuktikan melalui gelaran Simposium Nasional tentang Pendidikan Bela Negara dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan demi tegaknya NKRI, 28 September lalu. Di kesempatan itu, turut hadir Kemenhan, Komisi I DPR RI, TNI AU, dan pengamat dari Universitas Indonesia.

Yefta berharap dan berpesan kepada semua lapisan masyarakat, demi kepentingan bangsa dan negara agar mendukung program bela negara yang digagas Kemenhan tersebut. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya