Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Wika Gedung Bangun Apartemen Terintegrasi Commuter Line

Harga Mulai Dari Rp 250 Juta
JUMAT, 23 OKTOBER 2015 | 08:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perusahaan konstruksi dan properti PT Wijaya Karya Ban­gunan Gedung (WIKA Gedung) tengah menyiapkan proyek apar­temen yang terintegrasi dengan moda transportasi commuter line di Bekasi akhir 2015.

Proyek yang dilebeli Taman­sari Urbano Apartment dan terletak bersebelahan dengan Stasiun Kereta Bekasi ini bakal dipasarkan mulai harga Rp250 juta hingga-Rp 400 juta.

Direktur Properti WIKA Ge­dung, Nur Al Fata mengatakan, Tamansari Urbano bakal men­jadi apartemen pertama dan satu satunya yang terhubung dengan moda transportasi commuter line di Bekasi. Lokasi apartemen ini hanya berjarak 150 meter dari Stasiun Besar Bekasi. Dibangun di atas lahan seluas 9.460 m2, nantinya proyek apartemen kelas menengah ini terdiri atas tiga tower apartemen.


"Tower pertama setinggi 24 lantai terdiri dari 500 unit apar­temen. Unit yang ditawarkan adalah tipe studio dengan ukuran semigross 21.38 m2 dan tipe 2 bedroom dengan ukuran semi gross 37.5 m2," kata Nur Al Fata di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, Tamansari Ur­bano Apartment dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), di mana pengembangan hunian terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi massal, dalam hal ini Commuter Line Jabodetabek.

Untuk pembangunan proyek, Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini mem­percayakan konsultan arsitek­tur ADL asal Singapore untuk menggagas dan mengembang­kan konsep arsitekturnya. Ta­mansari Urbano, sambung Nur Al Fata, sedang dipasarkan ke­pada konsumen melalui sistem penjualan Nomor Unit Pesanan (NUP). Dengan nominalnya masing-masing adalah sebesar 1 juta untuk unit studio dan 2 juta untuk unit 2 bedroom (BR).

Saat launching yang ditar­getkan pada akhir tahun 2015, akan dilakukan pemilihan unit konsumen yang telah membeli NUP sebelumnya. Tamansari Urbano akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 250 jutaan untuk tipe studio dan Rp 400 jutaan untuk tipe 2 BR.

"Sampai saat ini, tower per­tama telah terpesan hampir 40 persen. Ini menunjukan tingginya minat masyarakat akan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL)," klaim Nur Al Fata.

Menurutnya, harga tanah yang Mahal dan padatnya wilayah di Jakarta, membuat kota pe­nyangga seperti Bekasi kian berkembang dan menjadi pi­lihan hunian masyarakat urban. Salah satu indikatornya adalah tingginya jumlah komuter yang memiliki rutinitas bolak-balik Jakarta-Bekasi.

"Setiap harinya hampir 30 ribu orang komuter yang mengguna­kan jasa Commuter Line Bekasi dan merupakan jumlah tertinggi ketiga setelah stasiun Bogor dan Tanah Abang. Sekitar 80 persen adalah golongan produktif yang bekerja di berbagi sektor usaha. WIKA Gedung menangkap pe­luang ini untuk mengembangkan properti berbasis moda transpor­tasi massal," ungkapnya.

Sebelumnya, di pertengahan tahun lalu, WIKA Gedung sudah meluncurkan Apartemen Taman­sari Mahogany untuk memenuhi permintaan hunian vertikal kelas menengah bagi pekerja industri di Karawang, Jawa Barat.

Apartemen Tamansari Ma­hogany memiliki tiga tower dan satu area komersial diatas lahan dua hektare terletak 300 meter dari pintu keluar Tol Karawang Barat atau 500 meter dari pusat kota Karawang.

Tamansari Mahogany juga di­lengkapi fasilitas kolam renang, taman jogging, area hijau, ruang pertemuan dan area komersil se­harga mulai Rp 230 juta untuk tipe studio dan mulai Rp 500 juta untuk tipe dua kamar tidur. Saat ini, Ta­mansari Mahogany di klaim sudah terjual lebih dari 50 persen dari 794 unit yang tersedia. ***

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya