Berita

Politik

Menagih Janji Surya Paloh Bubarkan Nasdem

JUMAT, 16 OKTOBER 2015 | 05:52 WIB | OLEH: SYA'RONI

SUDAH dua petinggi Partai Nasdem yang tersangkut kasus korupsi suap hakim PTUN Medan. Mereka adalah OC Kaligis yang menjabat sebagai Dewan Penasehat Hukum Partai Nasdem dan Patrice Rio Capella yang menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Nasdem.

‎Memang sesaat setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, keduanya langsung mengundurkan diri dari jabatannya. A‎pakah cukup?

‎Secara moral individu sikap mengundurkan diri patut diapresiasi. Sikap tersebut masih langka di negeri ini. Namun secara kelembagaan Partai Nasdem juga harus bertanggung jawab. Apalagi selama ini partai ini gembar-gembor mengusung slogan 'restorasi'. Tapi faktanya, Partai Nasdem tidak ada bedanya dengan partai lain yakni terbelit kasus korupsi.

‎Oleh karena itu, layak juga menagih janji Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang akan membubarkan Partai Nasdem jika ada kadernya yang terlibat korupsi. Dengan terjeratnya Kaligis dan Rio Capella maka Surya Paloh harus secara jantan memenuhi janjinya tersebut.

‎Bukan tidak mungkin banyak kader lainnya yang terlibat korupsi. Ini bukan bermaksud menjeneralisasi, namun melihat para petinggi utama saja berani melakukan korupsi, apalagi para kader biasa yang jauh dari ideologi partai. Dengan terjeratnya kedua kader utama membuktikkan bahwa sistem yang diagung-agungkan oleh Surya Paloh tidak imun dari korupsi.

‎Daripada nanti banyak bermunculan kader-kader lainnya yang terlibat korupsi, alangkah baiknya Surya Paloh memenuhi janjinya membubarkan Partai Nasdem. Surya Paloh sendiri bisa kembali ke habitatnya sebagai insan pers yang kritis dan handal.

J‎angan sampai nama besar Surya Paloh yang sudah lama dirintis di dunia media, menjadi rusak karena ulah kader Partai Nasdem yang korupsi. Indonesia masih membutuhkan sosok Surya Paloh untuk menjadi insan pers yang independen dan tidak memihak. Karena saat ini, sangat jelas sekali keperpihakan media milik Surya Paloh ke pemerintah. Dan biarkanlah dunia politik diurus oleh putra-putra bangsa lainnya yang memang sudah berkecimpung di dunia politik.‎[***]

Penulis adalah Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika).‎

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya