Berita

akbar faizal/net

Politik

Hasil Investigasi Kasus Lumajang, Komisi III akan Panggil Kapolri

SELASA, 06 OKTOBER 2015 | 15:38 WIB | LAPORAN:

Komisi III DPR dalam waktu dekat ini akan memanggil Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyusul hasil investigasi di lapangan yang menyatakan bahwa aparat Polsek Irisan, Lumajang, Jawa Timur, tidak mengindahkan permintaan perlindungan pada 10 September lalu, dari sejumlah warga Desa Selok Awar-awar.

"Dari hasil investigasi kami, salah satu rekomendasinya adalah memanggil Kapolri untuk menanyainya perihal pembiaran yang dilakukan oleh Polres setempat," tutur anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem, Akbar Faizal saat dihubungi di Jakarta, Selasa (6/10).

Menurut Akbar, setidaknya ada pembiaran dari dua instansi terkait kekerasan yang berujung pembunuhan terhadap aktivis tani, Salim Kancil dan rekannya, Tosan yang beruntung dapat diselamatkan. Pertama, Pemerintah Daerah setempat atas penambangan tanpa izin PT IMMS atas lahan seluas 824 hektar.

Kedua, ada pembiaran oleh aparat kepolisian setempat terhadap segala bentuk penganiayaan dan intimidasi selama beberapa bulan sebelumnya yang dilakukan oleh Kepala Desa Selok Awar-awar, Haryono dan 12 antek-anteknya terhadap warga setempat.

"Jika saja Polsek setempat responsif terhadap pengaduan masyarakat yang meminta perlindungan, tidak akan terjadi penganiayaan yang berujung tewasnya Salim Tosan pada 29 September 2015 itu," sesal Akbar.

Menurut Akbar, persoalan di Lumajang bukan semata tambang, tapi sudah menyangkut kemanusiaan. Karena itulah yang paling bertanggung jawab dalam persoalan ini adalah Kapolri.

Akbar mengaku menerima banyak SMS dan telepon dari berbagai daerah seperti dari Banten dan Bogor yang mengalami hal serupa. Dan, tugas Komisi III selanjutnya adalah menginventarisir seluruh area penambangan illegal yang mempunyai potensi konflik yang tinggi.

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan anggota Komisi III lainnya dalam waktu terdekat bersafari berkeliling untuk mengecek validitas konflik pertambangan yang dialami masyarakat.[wid]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya