Sudah banyak tokoh Partai Golkar mengusulkan perluÂnya digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menyelesaikan konflik partai berlambang pohon beringin itu.
Tapi hingga kini, Munaslub partai yang pernah berkuasa seÂlama 32 tahun di era Orde Baru itu, tidak pernah terwujud.
Artinya, dualisme partai tetap terjadi, yakni kubu Aburizal Bakrie yang merupakan hasil Munas Bali, dan kubu Agung Laksono hasil Munas Ancol Jakarta.
Bagaimana tanggapan Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Siti Hediati Haryadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto? Simak wawancara
Rakyat Merdeka dengan Titiek Soeharto melalui sambungan telepon, kemarin:
Bagaimana tanggapan Anda menenai usulan Munaslub?Itu solusi terbaik bagi kisruh Partai Golkar. Tidak ada cara lain yang lebih elegan bagi partai kami kalau tidak melalui Munaslub.
Persoalan siapa yang memimpin Partai Golkar ke depan, biarlah semua peserta Munaslub yang akan menentukan.
Mengapa Anda setuju Munaslub segera dilaksanaÂkan?Munaslub memang sudah waktunya untuk dilaksanakan. Kalau tidak, akan berlarut-larut terus persoalan kepengurusan Partai Golkar.
Apa dasar utama mendorÂong Munaslub itu? Sampai saat ini, kepemimpiÂnan di tubuh Golkar masih terÂpecah. Ada yang ke kubu sana, ada yang ke kubu sini. Saya kira, memang Munaslub yang bisa mencarikan solusi terbaik bagi Golkar. Biarkan teman-teman para peserta Munaslub dari daerah yang menentukan Munaslub ini akan seperti apa ke depan.
Apakah karena pertarungan politik yang kurang mengunÂtungkan bagi Golkar sehingga perlu Munaslub?Memang Golkar harus berÂsatu. Itu bisa dilakukan melalui Munaslub. Apalagi akhir tahun ini digelar pilkada serentak. Sampai saat ini posisi Golkar dan para calon yang akan diusung masih kacau balau. Ada yang ke pihak sana, ada yang ke pihak sini. Ini tidak boleh dibiarkan terus-terus. Harus bersatu.
Apa ada keinginan Anda atau anggota Keluarga Cendana untuk memimpin Golkar lewat Munaslub?He-he-he, biarlah saya konÂsentrasi dengan tugas di DPR saja. Mengenai itu, biarlah disÂerahkan ke forum Munaslub. Biarkan peserta dari daerah-daerah yang menentukan.
Apa tidak ada solusi lain untuk menyelesaikan konflik itu?Saya kira banyak langkah sudah diupayakan, tapi ya nyaÂtanya masih begini. Jadi, ya Munaslub itu menjadi upaya menyatukan, konsolidasi dan menyelesaikan persoalan yang ada. Bagaimana pun Golkar harus bersatu.
Jadi, Munaslub ini akan tetap dilaksanakan?Ya kita lihat saja nanti. ***