Berita

Ignasius Jonan/net

Wawancara

WAWANCARA

Ignasius Jonan: Kenapa Harga Avtur Dijual Pertamina Lebih Mahal dari Harga Internasional

SENIN, 14 SEPTEMBER 2015 | 10:35 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Mahalnya harga avtur yang dipatok Pertamina mem­buat beban operasional maskapai dalam negeri menjadi tinggi.

"Biaya avtur itu bisa 50 persen dari total biaya operasional air line," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, di Jakarta, Sabtu (12/9).

Yang lebih mengherankan lagi, lanjut Jonan, kenapa harga avtur jauh di atas standar inter­nasional.


"Sekarang itu kalau menurut laporan Angkasa Pura II, kira-kira harganya lebih mahal 20 persen," ungkap Jonan.

"Kondisi ini yang membuat tarif tiket maskapai dalam negeri kurang kompetitif dan kalah saing dengan maskapai negara lain," tambahnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Mungkin selisih harga dari rata-rata internasional itu karena PPN?
Memang kan ada PPN, itu tak masalah. Tapi kalau di luar PPN harganya kurang lebih harus sama (dengan harga standar internasional).

Jadi sebenarnya bagaimana pemerintah menyikapi kondisi ini?
Kalau soal avtur Pertamina itu, kita sudah bahas di rapat terbatas dengan Bapak Presiden, dan Bapak Wakil Presiden Minggu lalu. Bahwa Pertamina sebagai pemasok avtur ke bandara-bandara di Indonesia diminta untuk menurunkan atau mem­buat harga avtur yang dijual ke maskapai penerbangan itu sesuai dengan harga internasional.

Kalau Pertamina bilang ng­gak bisa, bagaimana?
Kalau nggak bisa, ya lebih baik pasok avtur di bandara-ban­dara itu tidak hanya Pertamina, sehingga bisa pakai yang lain­nya.

Aturannya bolehkah pasok avtur ke bandara di Indonesia selain Pertamina?
Tidak ada aturan, pemasok avtur dari non Pertamina masuk ke bandara itu tidak dilarang.

Mungkin harga mahal ini dikarenakan Pertamina harus menanggung biaya distribusi ke seluruh Indonesia?
Saya kira tidak. Kalau Menteri Keuangan waktu di Ratas (Rapat Terbatas) sih itu karena tidak efisien saja kilangnya. Atau mungkin ada pertimbangan lain, saya nggak tahu ya.

Berarti harga avtur Pertamina sangat urgent diturunkan?
Kalau mau mendorong Pariwisata atau mobilitas masyarakat lebih tinggi, mau harga tiket pesawat lebih kompetitif, ya harga bahan bakarnya harus turun. Biaya avtur itu 50 persen dari total biaya operasional air line.

Bukankah tarif tiket tidak bisa dinaikturunkan semba­rangan?
Ya, setelah diundangkan, air line harus menyesuaikan itu.

Buat apa bikin aturan batasan tarif?
Memang ada yang ngomong gitu. Nggak usah pake batas atas dan bawah. Tapi itu nggak bisa, harus diatur. Nanti kompetisi harganya hancur-hancuran.

O ya, sekarang harga gas da­lam negeri mahal. Kabarnya ini cukup memberatkan indus­tri baja nasional. Apa ini akan berpengaruh pada industri galangan kapal?
Seperti KS (Krakatau Steel) itu kan menggunakan bahan bakar gas. Kalau ngobrol dengan KS, harga gas yang mereka dapat dari PGN itu memang lebih mahal dari pasok internasional. Ini kan berhubungan dengan upaya men­dorong industri perkapalan.

Kita himbau juga harganya se­suai dengan harga internasional. Nggak usah harga lokal, tapi harga internasional aja, sehingga bisa berkompetisi. Galangan ka­pal nasional itu dianjurkan pakai baja nasional, produksi nasional, harganya harus standar. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya