Berita

net

Pertahanan

Kemenlu Pantau WNI yang Disandera Kelompok Bersenjata

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2015 | 20:00 WIB | LAPORAN:

Konsulat Jenderal RI Vanimo, Papua New Guinea (PNG) mendapat informasi adanya dua warga Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di Skouwtiau sejak Sabtu kemarin (12/9).

Konsul RI di Vanimo Elmar Lubis mengatakan, Angkatan Bersenjata (AB) PNG telah mengonfirmasi bahwa dua WNI atas nama Sudirman (28) dan Badar (20) menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata.

Data KJRI, kedua korban bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Kerom, PNG. Mereka diserang oleh kelompok bersenjata yang mengakibatkan seorang WNI lainnya bernama Kuba tertembak. Kuba saat ini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bayangkhara, Jayapura.

KJRI Vanimo telah berkoordinasi dengan AB PNG terkait upaya penyelamatan kedua WNI.

"Menurut AB PNG kedua WNI dalam kondisi baik. AB juga terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI. Karena itu, dalam upaya penanganan kami telah meminta keselamatan keduanya menjadi prioritas utama," jelas Elmar melalui siaran pers kepada wartawan, Minggu (13/9).

KJRI Vanimo kembali berkoordinasi dengan AB PNG. Namun demikian proses pembebasan masih berlangsung. AB PNG menegaskan kembali bahwa kedua WNI dalam kondisi baik.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal berharap perkembangan positif dari koordinasi tersebut. Pemerintah Indonesia mempercayakan penyelamatan kedua WNI pada AB PNG.

"Kita mengharapkan dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan positif. Kita memercayakan AB PNG untuk menangani situasi ini," ujar Iqbal.

Informasi yang beredar, kelompok bersenjata yang berulah adalah bagian dari organisasi radikal di Papua. Kemenlu sendiri masih menyelidiki motif penyanderaan bersama AB PNG dan penegak hukum lain. Sementara, korban Kuba sendiri menderita luka di bagian kepala dan perut akibat terkena anak panah. [wah] 

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya