nasaruddin umar/net
nasaruddin umar/net
FIKIH Kebhinnekaan (FK) harus tetap dapat mewujudÂkan rasa adil kepada semua pihak, baik sesama umat Islam maupun kepada non-muslim. Salahsatu inti ajaÂran Islam ialah menegakkan keadilan. Nabi Muhammad Saw adalah sosok figur penÂegak keadilan. Karena sikap keadilannya maka dikagumi oleh kawan dan laÂwan. Ia selalu menganjurkan sahabatnya agar selalu mengedepankan dan menegakkan rasa adil di dalam masyarakat, termasuk kepada penduduk non-mulim, sebagaimana disampaiÂkan dalam firman Allah Swt: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Q.S. al-Maidah/5: 8).
Penegakan rasa adil tidak boleh memihak. Nabi mencontohkan penegakan keadilan kepaÂda semua, tanpa membedakan etnik, agama, dan kelas masyarakat. Banyak hadis yang daÂpat dijadikan sebagai bukti betapa Nabi sangat concern terhadap perlakuan adil terhadap penÂduduk atau etnik tertentu, termasuk perbedaan warna agama, aliran dan kepercayaan. Nabi selalu menyerukan pada setiap kali terjadi pepÂerangan agar jangan membunuh penduduk sipil yang tak berdosa, mengganggu anak-anak dan janda. Nabi juga tidak pernah membeda-bedaÂkan orang berdasarkan warna kulit. Muazzin yang selalu dipercaya Nabi ialah Bilal, seorang muallaf dari Afrika yang berkulit hitam.
Nabi juga pernah sangat marah kepada Usamah, sang Panglima Angkatan Perang lantaran memÂbunuh salah seorang musuh yang terpojok lalu tiba-tiba meneriakkan yel-yel dua kalimat syahaÂdat: Asyhadu an lailaha illallah wa asyhadu anna muhammadun Rasulullah. Nabi bertanya apa alasannya membunuh orang yang sudah berÂsyahadat. Dijawab oleh Usamah: Ia bersyahadat kerena terpojok. Seandainya ada kesempatan untuk lolos pasti dia tidak bersyahadat. MeskipÂun demikian Nabi tetap mencela perbuatan UsaÂmah dengan mengatakan: Nahnu nahkum bi al-dhawahir wallah ya tawalla al-sarair (Kita hanya menghukum apa yang tampak, Allah yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati). Ini semua menjadi bukti nyata bahwa betapa Rasulullah selalu memberikan rasa adil kepada segenap umatnya, termasuk kepada umat non-muslim. Para sahabat pun ikut mencontoh seperti apa yang pernah dicontohkan Rasulullah Saw.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25