Berita

rizal ramli/net

Bisnis

Menteri Rizal Kawal Langsung Pembongkaran Rel Kereta Tanjung Priok

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2015 | 11:38 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priuk untuk mengawal pembongkaran rel kereta di pelabuhan yang sudah lama tertutup karena tidak lagi diurus.

Setelah itu, Menteri Rizal bersama otoritas bea cukai Pelabuhan Tanjung Priuk akan langsung meninjau lokasi peti kemas III. Selanjutnya, Rizal dipandu Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI) dijadwalkan akan meninjau langsung lokasi lahan kereta api yang belum dibebaskan, yaitu lorong 21 hingga 23.

Sebelumnya, Menteri Rizal sempat mengatakan akan mengangkut alat berat ekskavator ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung terbangunnya jaringan rel kereta pelabuhan ibukota itu.


Menurutnya, pada zaman Hindia Belanda ada layanan kereta pelabuhan yang bisa masuk ke kawasan peti kemas di dalam pelabuhan. Namun selama bertahun-tahun, layanan kereta di pelabuhan sudah mati karena tidak diperhatikan. Padahal, keberadaan rel kereta barang bisa menekan biaya logistik dan waktu tunggu bongkar muat barang.

"Di zaman Pelindo ini rel ditutup pakai aspal sehingga nggak bisa dipakai. Kereta barang tidak bisa masuk. Besok kita akan ke Tanjung Priok, kita akan bawa ekskavator jalan rel yang ditutup zaman Belanda akan kita bongkar," tegas Rizal Ramli saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9).

Mantan kepala Bulog ini juga menambahkan bahwa pihaknya sengaja fokus pada pembenahan sistem logistik di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini mengingat 70 persen ekspor dan impor nasional berasal dari pelabuhan terbesar di Indonesia ini.

"Kami turunkan rata-rata dwelling time 7 hingga 8 hari jadi rata-rata 2,5 hari dan itu sangat menolong kelancaran barang," demikian Rizal.

Seperti diketahui, jaringan rel kereta api logistik atau kontainer yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelabuhan Peti Kemas hingga Tempat Penampungan Khusus (TPK) Koja, Jakarta Utara telah ada. Rel ini telah lama mati dan tidak digunakan untuk pengangkutan kereta api logistik, namun masih terputus alias belum sampai ke dalam pelabuhan.

Proyek ini telah dianggarkan sejak 5 tahun lalu dan pembangunannya baru mencapai Jalan Pasoso atau sebelum masuk ke pelabuhan. Proyek ini tersisa 300 hingga 500 meter lagi agar bisa masuk ke jantung Pelabuhan Tanjung Priok. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya