Partai Amanat Nasional (PAN) sudah memilih kata yang lebih tegas, yakni bergabung dengan pemerintahan. Sebelumnya cenderung memakai kata mendukung.
"Kalau sebelumnya menduÂkung, sekarang bergabung denÂgan pemerintah untuk mensukÂseskan program-program pemerÂintah," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir di Istana Negara Rabu (2/9).
Lalu apa bedanya? "Tentu dengan bergabung itu kami akan lebih banyak memberikan pikiran-pikiran, saran-saran, masukan, sebagai bagian dari anak negeri ini," jelas Zulkifli Hasan kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (4/9). Berikut kutipan selengkapnya:
Keputusan ini sempat mengejutkan banyak pihak. Tidak hanya KMP, tapi juga internal PAN sendiri. Apakah sikap ini diambil dari keputuÂsan bersama?
Ya, kita di PAN kan diskusi panjang.
Berapa lama?Pembicaraannya tidak dilakuÂkan dalam satu hari. Kita disÂkusikan panjang, Ketua Dewan Kehormatan, Ketua MPP, dan pengurus-pengurus DPP. Ya, itulah kesimpulannya.
Apa yang mendasari kesimÂpulan ini?Selama ini di DPR kan suÂdah cair, di pilkada juga sudah cair. Nah untuk kepentingan yang lebih besar yang dihadapi bangsa ini yaitu perlambatan ekonomi, tentu kalau ini terus (kubu-kubuan) kita khawatirkan terjadi krisis.
Jika keputusannya berÂgabung dalam Pemerintah, apakah PAN akan masuk KIH?Saya tidak mengatakan masuk KIH. Karena KIH-KMP tidak tepat. Karena sudah cair seÂmuanya.
Bukankah selama ini PAN sudah menyatakan mendukung pemerintah. Pasti ada arti di balik kata bergabung ini?Artinya kan keberpihakan kita kepada bangsa dan negara. Jangan dipersoalkan dari perÂmainan kata-kata mendukung atau bergabung bedanya apa, ya substansinya nggak itu.
Jadi apa substansinya?Substansinya itu ya demi persatÂuan. Justru saatnya seperti ini kita kompak, bersatu untuk bersama-sama mengatasi kesulitan yang kita hadapi. Kan tujuannya partai politik ini untuk NKRI, untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu kehadirannya harus dirasakan. Kan tidak bijak kalau kita masih kelompok-kelompok.
Sebelum itu untuk kepentÂingan yang lebih besar, tentu PAN harus mengutamakan keÂpentingan bangsa, kepentingan NKRI.
Kepentingan yang lebih beÂsar itu konkretnya seperti apa?Paling tidak untuk memberiÂkan kontribusi positif kepada pasar, kepada pelaku usaha, kepada rakyat bahwa pemerinÂtahannya kuat. Dengan itu kami nyatakan bergabung.
Jadi, bergabungnya PAN tujuannya untuk menjadikan Pemerintah menjadi lebih kuat?Tentu kalau pemerintah kuat, seberat apapun masalah yang dihadapi negara ini mudah-mudahan bisa bersama-sama mengatasi, dan ini bisa membuat sinyal kepada dunia luar.
Kita lihat Timur Tengah itu berantakan, kelihatannya mulai Malaysia, ini kita memberi sinyal kepada dunia luar bahwa Indonesia itu satu, kompak. Jangan coba-coba pecah belah Indonesia, kan begitulah kira-kira. ***